Cobisnis.com — Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang terkena dampak pandemi Covid-19. Tidak terkecuali yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya.
Rohana (38), merupakan satu dari 116 juta orang penggiat UMKM di Tanah Air yang turut merasakan pandemi Covid-19. Kang Roy, sapaan hangat Rohana, adalah pemilik konter aksesoris handphone H&G Cell yang terletak di kawasan Kiaracondong, Bandung.
Kang Roy sendiri telah menjadi penggiat UMKM sejak 2008 dan telah menjajal tidak kurang dari 9 bidang usaha, mulai dari toko sembako, depot isi ulang air, furniture bekas, hingga toko aksesoris handphone yang sekarang ini sedang digelutinya.
Pasca Corona, omzet harian konter milik Kang Roy menurun hingga 40% persen dibanding hari biasanya. “Walaupun mungkin tidak separah teman-teman di Jakarta atau kota besar lainnya, toko teh jadi relatif lebih sepi setelah wabah Corona ini. Saya khawatir kalau kondisi ini berjalan lebih lama dan pembeli makin sedikit, usaha bisa babak belur,” ujarnya.
Selama lebih dari 12 tahun merintis dan menjalankan usaha, Kang Roy telah banyak merasakan asam garam dalam berjualan. Ketika awal membangun usaha misalnya, kerap kali Kang Roy kehabisan modal, barang yang dijual tidak laku, bahkan pernah sekali uang dagangan tokonya dibawa lari karyawannya sendiri.
“Saya teh sudah sering menghadapi kesulitan seperti ini. Dulu pernah kehabisan modal, jualan tidak laku, hingga uang dilarikan pelayan toko,” kenang Kang Roy.
Kang Roy lebih lanjut mengaku bahwa dengan bekal pengalaman usaha lebih dari 12 tahun dan dukungan teknologi Youtap Indonesia, ia saat ini lebih siap dalam menghadapi masa sulit akibat pandemi Covid-19.
Ada dua strategi utama yang persiapkannya. Pertama, membenahi sistem pengelolaan toko dengan bantuan pembukuan digital dari Youtap Indonesia. Kedua, meningkatkan kenyamanan konsumen dalam berbelanja lewat fitur penerimaan pembayaran non-tunai Youtap Indonesia.
Kang Roy sendiri menggunakan teknologi Youtap Indonesia semenjak ia menyadari bahwa ia harus beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan.
Ia merasakan bahwa kebutuhan pelanggan untuk bisa merasa aman dan nyaman berbelanja di toko miliknya harus bisa ia fasilitasi tanpa terkecuali.
Fitur penerimaan transaksi non-tunai milik Youtap ini menjadi salah satu andalan kang Roy. Dengan adanya fitur tersebut, pelanggannya dapat lebih mudah dalam bertransaksi dengan menggunakan uang elektronik yang ada di ponsel pintar miliknya.
Terlebih, sejak pandemi Corona melanda Tanah Air, banyak dari pembelinya yang lebih memilih uang elektronik dibandingkan uang tunai karena alasan kebersihan.
Kang Roy juga menyadari akan pentingnya mengelola pembukuan toko dengan lebih rapi sehingga dia dapat membuat keputusan terkait stok toko dengan lebih tepat guna. Lebih jauh Kang Roy menjelaskan bahwa dengan fitur pembukuan digital dari Youtap Indonesia, pencatatan penjualan menjadi jauh lebih mudah dan teratur, cukup meng-input transaksi penjualan lewat telepon pintar.
“Dengan pembukuan digital, sekarang jadi gampang melihat berapa sisa barang yang terjual seharinya, apa saja barangnya. Nanti setiap harinya kita juga akan dikirimi rekap laporan penjualan, jadi kita bisa tahu berapa total pendapatan toko per hari. Fitur ini yang sangat praktis dan membantu saya, karena tanpa perlu ribet-ribet melihat catatan, saya bisa melihat dan merencanakan untuk penjualan besok. Berjualan jadi bisa lebih mudah,” pungkas Kang Roy.