JAKARTA – Cobisnis.com Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 menunjukan performa yang sangat baik pada awal tahun ini.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa hingga penutupan Januari 2022 terjadi surplus anggaran sebesar Rp28,9 triliun. Jumlah ini cukup mencolok dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit Rp45,5 triliun.
Menkeu merinci, surplus bulan lalu dihasilkan dari pendapatan negara yang lebih besar ketimbang sektor belanja dengan Rp156 triliun berbanding Rp127,2 triliun.
“Ini adalah situasi dimana APBN kita mengalami pembalikan yang sangat baik,” ujarnya ketika menggelar konferensi pers secara virtual pada Selasa, 22 Februari.
Lebih lanjut, berdasarkan data yang dibagikan bendahara negara terlihat jika kinerja moncer APBN tidak lepas dari pertumbuhan penerimaan pajak yang sebesar 59,4 persen menjadi Rp109,1 triliun dibanding Januari 2021 yang sebesar Rp68,5 triliun.
Hasil serupa juga dialami oleh kepabeanan dan cukai yang melesat 99,4 persen menjadi Rp24,9 triliun dari sebelumnya Rp12,5 triliun. Serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang tumbuh 11,4 persen menjadi Rp22 triliun dari Rp19,7 triliun di tahun lalu.
Adapun, sisi belanja sebagian besar terkontraksi yang terlihat dari pertumbuhan negatif di sektor belanja pemerintah pusat.
“Belanja melambat karena utamanya di pusat sudah mulai memasuki fase belanja normal,” tuturnya.
Sebagai informasi, pemerintah tahun ini menganggarkan belanja negara dalam APBN 2022 sebesar Rp2.714,2 triliun dengan perkiraan pendapatan sebesar Rp1.846,1 triliun.
Ini berarti defisit anggaran dipatok pada angka Rp868 triliun atau setara 4,85 persen dari produk domestik bruto (PDB).