SURABAYA, Cobisnis.com – Bidik nasabah premium, PT Pegadaian ajak tokoh terkemuka hingga kalangan pengusaha besar untuk menghadiri Intimate Dinner di Ballroom Hotel Doubletree by Hilton, Surabaya, Senin malam (07/02) lalu.
Tak hanya sekedar makan malam, para tamu yang hadir juga diajak mengenal lebih dalam tentang produk dan layanan Pegadaian, hingga program investasi tabungan emas juga logam mulia yang bisa menghasilkan cuan di masa mendatang. Namun siapa yang menyangka, melalui acara tersebut Pegadaian berhasil menjual logam mulia total sebesar 37 Kg dari para tamu undangan yang hadir.
Dalam paparannya, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menjelaskan bahwa Pegadaian saat ini menjadi agen inklusi keuangan ‘palugada’ yang ada di Indonesia, dimana ragam produk yang dimiliki, sangat cocok bagi para pengusaha.
“Bisa dibilang Pegadaian itu agen inklusi keuangan palugada (apa lu mau gue ada), dan kami berkomitmen untuk melayani masyarakat mulai dari lapisan bawah sampai lapisan atas. Oleh karena itu kami mengumpulkan para nasabah premium, untuk lebih mengenalkan produk-produk yang cocok untuk kalangan menengah ke atas,” ucap Kuswiyoto.
Kuswiyoto juga meyakinkan para tamu, bahwa program yang sangat cocok untuk kalangan premium adalah investasi emas. karena selain harga emas akan terus naik, emas juga sangat likuid sehingga bisa di cairkan dengan cepat menjadi dana segar ketika diperlukan.
“Jadi tidak hanya gadai, tapi bapak ibu juga bisa melakukan investasi emas dengan cara membuka tabungan emas, cicil emas, gadai emas, hingga jasa titip emas juga bisa di Pegadaian. Oleh karena itu saya berharap, Pegadaian bisa menjadi partner yang baik untuk berinvestasi,” tambah Kuswiyoto.
Pegadaian juga mengundang Motivator dan Pakar Marketing terkemuka di Indonesia Tung Desem Waringin, untuk ikut memberikan motivasi tentang bagaimana caranya mengembangkan bisnis dan terus bertahan meski diterpa krisis layaknya Pandemi Covid-19 dengan tiga jurus jitu.
“Ada tiga rahasia jurus bertambah kaya dalam melewati masa krisis. Pertama, antisipasi membaca kondisi ekonomi dunia dan Indonesia. Kedua, aset alokasi bukan spekulasi dan terakhir, menjadi investor,” ujar Tung.
Bahkan, Tung bercerita bahwa dirinya menitipkan emas di Pegadaian dengan produk Titipan Emas Fisik. Selain aman, setiap orang atau nasabah yang menitipkan emasnya juga bisa melakukan uji keaslian kadar dan nilai emasnya secara gratis.
“Inflasi emas selama 69 tahun sejak 1952-2021 adalah 1.760.000%. Emas tidak selalu membuat kita makin kaya, tapi pasti membuat kita tetap kaya,” tambah Tung.