JAKARTA, Cobisnis.com – Bank Jago menyadari merdeka secara finansial merupakan mimpi banyak orang dan prosesnya tentu tidak mudah. Faktor kunci menuju merdeka finansial adalah mengatur uang, khususnya konsisten dan disiplin dalam memisahkan uang.
Karena itu Bank Jago melakukan survei nasabah untuk mengukur kendala utama dalam mengelola uang. Sebagian besar menyatakan kesulitannya mengatur uang. Karena seluruh dana tercampur dalam satu rekening.
Sebagian besar responden bahkan mencoba memisahkan uang untuk tujuan tertentu dengan beberapa rekening di bank berbeda. Misalnya tabungan pendidikan di Bank A, tabungan liburan di Bank B dan dana darurat di Bank C.
Namun ini tidak efisien karena nasabah akan dikenakan biaya administrasi, biaya transfer, serta tidak praktis. Selain itu juga harus menggunakan beberapa aplikasi mobile banking.
Belum lagi urusan menyisihkan uang untuk investasi seperti menabung rutin di reksadana atau membeli saham secara gradual. Ini mengharuskan mereka membuka rekening terpisah lagi.
Perencanaan keuangan adalah suatu pondasi awal yang harus dibangun. Dengan demikian, nasabah akan terlindungi dari berbagai risiko keuangan. Namun sayangnya, berdasarkan survei yang dilakukan, 7 dari 10 orang di Indonesia masih merasa kesulitan untuk menyisihkan budget untuk membayar kewajiban mereka secara tepat waktu.
Dari proses diskusi dengan sejumlah nasabah tersebut, Jago menyimpulkan bahwa kebiasaan mengelola keuangan secara bijak itu bisa diwujudkan asal memenuhi tiga syarat yakni, mudah dan terjangkau.
“Berinvestasi secara rutin merupakan kunci bagi kita untuk menuju kedewasaan finansial sehingga dapat menyiapkan masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu, Aplikasi Jago menghadirkan pengalaman baru bagi konsumen dalam menikmati solusi keuangan digital yang berprinsip customer centric. Fitur-fitur yang ada dirancang sebagai aplikasi personal yang dapat disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan tiap nasabah sehingga mereka dapat mengalokasikan dana berdasarkan tujuannya tanpa prosedur yang ribet,” kata Andy Djiwandono, Head of Product and Marketing Bank Jago dalam webinar IDX Channel Millenial Class dengan tema ‘Investasi Cerdas Ala Millenial’ di Jakarta, Kamis (30/9/2021).
Menjawab tantangan saat ini, Jago memperkenalkan fitur Kantong (pocket), yang terintegrasi di dalam aplikasi bank digital tersebut. Andy menjelaskan, fitur kantong memudahkan nasabah untuk mengelola tiap kebutuhan finansialnya.
Untuk kebutuhan sehari-hari, nasabah bisa membuat kantong untuk dana akhir pekan, kantong untuk cicilan, kantong jajan GoFood, kantong untuk belanja harian dan lain sebagainya. Begitu pun kantong untuk investasi dan dana darurat, nasabah bisa bikin sebanyak mungkin dalam aplikasi Jago.
Nasabah bahkan bisa membuat sampai 40 kantong berbeda, berdasarkan tujuan penggunaan dana yang diinginkan. Bisa dipersonalisasi sesuai profil nasabah. Dan uniknya, tiap kantong tersebut memiliki nomor rekening tersendiri.
“Jadi, dengan menggunakan aplikasi Jago, nasabah serasa punya 40 rekening berbeda beda tapi tersaji dalam satu aplikasi, dalam satu genggaman. Terobosan ini bukan hanya inovatif, juga sangat memudahkan nasabah dalam mengelola keuangannya,” kata Andy.
Kemudian untuk menjawab kebutuhan nasabah berinvestasi, saat ini Jago telah terintegrasi dengan APERD digital Bibit. Ini membuat, nasabah dapat merancang keuangan jangka panjang dengan lebih mudah, cepat dan seamless.
Tidak perlu lagi khawatir untuk top up saldo setiap membeli reksa dana di Bibit. Karena transaksinya dapat dengan mendebet rekening Bank Jago secara otomatis.
Selain itu, fitur Kantong di aplikasi Jago juga memungkinkan nasabah untuk mengatur keuangan bersama keluarga atau sahabat. Seperti contohnya, saat ingin patungan untuk membeli kado, atau dana arisan. Nasabah dapat mengundang anggota keluarga dan sahabat yang diinginkan untuk bersama-sama mengelola dana tersebut. Lebih mudah, dan transparan.
“Inilah yang kami sebut dengan semangat kolaborasi finansial. Kami memampukan setiap individu untuk mengelola Kantong secara bersama. Kami optimistis fitur ini mendapatkan sambutan baik karena kami selalu percaya setiap manusia itu pada dasarnya adalah makhluk sosial, selalu ingin melakukan sesuatu secara bersama sama,” pungkasnya.