Cobisnis.com – Pelemahan tajam bursa saham global telah menyeret bursa saham domestik ke zona merah. Namun demikian, beberapa saham masih mendapatkan rekomendasi positif dari analis. Apa saja?
Pada sesi pertama perdagangan Senin, 9 Maret 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam 232,256 poin (4,22%) ke posisi 5.266,284. Sepanjang perdagangan sesi pertama, indeks mencapai level tertingginya di 5.364,604 atau melemah 133,936 poin dan terendahnya di 5.265,261 atau melemah 233,279 poin dari posisi pembukaan di angka merah 5.364,604.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas sudah memperkirakan bahwa IHSG berpeluang kembali turun di awal pekan ini. “Coba kita tengok kondisi terakhir di mana Dow Jones Industrial Average (DJIA) kembali turun 0,98%,” katanya di Jakarta, Senin 9 Maret 2020.
Begitu juga dengan US Treasury Yield Tenor 10 tahun turun 17,08% berada pada level 0,767% pada Jumat 6 Maret 2020 dan US Dow Futures saat ini menunjukan kejatuhan 1,056 poin alias 4,10%. Lebih lanjut, kejatuhan cukup tajam WTI Crude Oil sebesar 9,39%, iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO) sebesar 2,56%, crude palm oil (CPO) 2,88%, timah 1,51%, nikel 0,47% serta batu bara 0,75%.
“Semua itu mendorong IHSG turun dalam perdagangan Senin ini,” ucapnya tandas.
Di samping itu, kejatuhan tajam bursa regional seperti Indeks Nikkei turun 921 poin (4,44%), Kospi 62 poin (3,07%) yang juga mendorong turun IHSG.
Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan kejatuhannya, kata dia, di tengah secara valuasi nenjadi semakin atraktif, dia merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan trading harian dengan fokus pada saham-saham dari sektor logam emas, konsumer dan retail dalam perdagangan awal pekan ini. Laju IHSG diperkirakan berada dalam kisaran support 5.436 dan resisten 5.523.
Di atas semua itu, Edwin merekomendasikan beli saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).