BANYUWANGI, Cobisnis.com – PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) melalui PT Industri Gula Glenmore (PT IGG) memulai proses buka giling Tebu tahun 2021 pada Rabu (9/6) lalu.
Pada musim giling tahun ini, PTPN XII menargetkan akan memproduksi sebanyak 61.000 Ton gula dari bahan baku sebanyak sebanyak 715.000 ton. Giling tebu yang dijadwalkan akan berlangsung hingga 125 hari tahun ini mengalami kenaikan produksi sebesar 37,8% dari realisasi tahun lalu.
Serta diikuti dengan kenaikan rendemen sebesar 25,6% menjadi 8,5% akan menjadikan PT IGG meraih keuntungan yang sangat besar dan memenuhi sebagian produksi gula nasional.
Selain menghasilkan Gula, dari olahan tebu PT IGG juga menghasilkan beberapa produk lain yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat serta perusahaan, diantaranya yakni listrik yang berasal dari mesin tenaga uap.
Chimney Boiler merupakan bangunan pembangkit listrik Tenaga Uap yang memanfaatkan limbah produksi saat musim giling tebu berlangsung, sehingga kebutuhan energi listrik bisa dipenuhi secara mandiri.
Direktur PT IGG, Yus Martin, mengatakan setiap musim giling produksi energi listrik di IGG selalu surplus karena mampu menghasilkan listrik sebesar 20 MW. Sedangkan kebutuhan listrik untuk operasional sendiri hanya 10 MW. Selain untuk memenuhi kebutuhan operasi pabrik, listrik berbasis biomassa ini juga menopang kebutuhan listrik hunian sekitar pabrik.
PT Industri Gula Glenmore (PT IGG) merupakan Pabrik Gula hasil kolaborasi antara dua perusahaan BUMN yaitu PTPN XII (pemegang saham 99,5%) dan PTPN XI (pemegang saham 0,5%).
Tugas utama PT IGG adalah melaksanakan pembangunan dan pengelolaan Pabrik Gula Terpadu Glenmore berkapasitas 6.000 TCD (expandible 8.000 TCD) di atas sebagian lahan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) seluas 102,4 Ha yang di-inbreng-kan kepada PT IGG berlokasi di Desa Karang Harjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.
Bahan baku tebu akan dipasok sepenuhnya oleh Kebun-kebun penanam tebu PT Perkebunan Nusantara XII yang ada di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Dari pabrik gula terpadu ini akan diproduksi gula putih premium, daya listrik, bio-ethanol, pupuk organik dan pakan ternak.