Cobisnis.com – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung
Tbk (WEGE)meraih Laba Bersih sebesar Rp156,35 miliar atau pencapaian
sebesar 113% dari target RKAP (revisi) tahun 2020 sebesar
Rp138,51 miliar. WEGE juga mencatatkan total Aset sebesar
Rp6,08 triliun, total Ekuitas sebesar Rp2,19 triliun, dengan Kas
dan Setara Kas positif sebesar Rp1,51 triliun atau pencapaian
sebesar 104% dibandingkan pencapaian tahun 2019 sebesar
Rp1,46 triliun.
Dari pencapaian kinerja tersebut, WEGE juga memiliki tingkat
likuiditas yang sehat yang dapat ditunjukkan dengan Current
Ratio sebesar 1,49 (kali). Pencapaian WEGE atas kinerja keungan
tersebut mencerminkan fundamental WEGE yang sehat dan terus
tumbuh.
“Pandemi Covid 19, menyebabkan
perlambatan di hampir seluruh sektor usaha di Indonesia, termasuk
di bisnis konstruksi Gedung yang berimbas pada penurunan dan
mundurnya tender-tender di tahun 2020, namun WEGE tetap dapat
mencatatkan pertumbuhan kinerja positif, karena komitmen kami
untuk fokus pada peningkatan laba perusahaan salah satunya
melalui pengelolaan keuangan terutama biaya dengan baik serta
mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui
efisiensi pengendalian secara berjenjang, sentralisasi serta
inovasi,”Direktur Utama WEGE, Nariman Prasetyo menjelaskan bahwa
pencapaian laba bersih ini merupakan perwujudan komitmen
WEGE terhadap stakeholder.
Kinerja Hingga Februari 2021
Capaian Kontrak Baru WEGE hingga akhir Februari 2021 mencapai
Rp501,95 miliar atau 11,88% dari target Kontrak Baru tahun 2021
sebesar Rp4,22 triliun. Dari perolehan tersebut realisasi Kontrak
Dihadapi (Order Book) hingga Februari 2021 menjadi Rp11,35
triliun atau telah mencapai 73,14% dari target Order Book tahun
2021 sebesar Rp15,52 triliun. “Kami optimis target kontrak baru
2021 sebesar Rp4,22 triliun dapat tercapai, dengan implementasi
langkah-langkah strategis baik dari sisi pengembangan usaha,
pemasaran, operasional, dan keuangan,” jelas Nariman.
Capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain:
Apartemen Kyo Society Surabaya, Rumah Dinas TNI AD (JO), SHE
Fasilitas Proyek Unjani, Display Proyek Batang, Ruang Meeting
Unjani, Proyek Belawan, Rumah Duka Grand Heaven, dan Hotel
Cirebon.
Komposisi perolehan kontrak baru tersebut terdiri dari proyek;
pemerintah 56%, BUMN 0,2% dan Swasta 44% dengan tipe
proyek; office 6%, commercial 12% dan residential 81%.
Target 2021
WEGE menargetkan pada 2021 akan memperoleh Kontrak
Dihadapi (Order Book) sebesar Rp15,52 triliun atau naik 7,02%
dari realisasi RKAP 2020 sebesar Rp 14,50 triliun. Target Kontrak
Dihadapi tersebut terdiri dari target Kontrak Baru
(New Contract) Rp4,22 triliun dan Carry Over sebesar Rp11,30
triliun. Sedangkan target Kontrak Baru 2021 sebesar Rp4,22 triliun
naik 39,06% dari realisasi Kontrak Baru 2020 sebesar Rp3,04
triliun.
Komposisi perolehan Kontrak Baru 2021 direncanakan berasal dari
Pemerintah 44%; BUMN/BUMD 19%; dan Swasta 37%. “Dari
komposisi tersebut, menunjukkan bahwa WEGE fokus pada
proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas dan
independent,” jelas Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo
Sementara target Penjualan (termasuk Penjualan Joint Operation
/JO) 2021 sebesar Rp3,84 triliun naik 5,84% dari realisasi RKAP
2020 Rp3,62 triliun, dengan target laba bersih mencapai Rp231,67
miliar atau naik 48,17% dari realisasi Laba Bersih 2020 Rp156,35
miliar
Untuk pengembangan bisnis di tahun 2021, perusahaan
menggelontorkan Belanja Modal (Capital Expenditure) sebesar Rp301,07 miliar, yang diperuntukkan untuk Capital Employed,
Investasi Aktiva Tetap dan Aktiva Tidak Berwujud.
“WEGE berharap dan bekerja keras agar target perusahaan 2021
dapat tercapai karena perusahaan memiliki pasar yang jelas dan
independen dengan dukungan fundamental perusahaan yang
sehat,” tegas Nariman. “Selain itu, kelangsungan bisnis
perusahaan di tahun 2021 tetap dapat berjalan dengan baik
karena WEGE memiliki proyek-proyek Carry Over sebesar Rp11,30
triliun yang dapat kami kerjakan di tahun ini,” tambahnya.
Menurut Nariman, untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis
di tahun 2021, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada
tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi
keuangan. Beberapa strategi tersebut antara lain; World class
standard di bidang implementasi QSHE, Fokus pada Quality &
Safety, Transformasi digital pada semua fungsi, Masuk pasar
premium, Selektif dalam pemilihan pelanggan/partner dan
Pengembangan usaha backward.