Cobisnis.com – Startup Agritech TaniHub Group menjalin kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) lewat nota kesepahaman (MoU) yang memungkinkan TaniHub Group menyerap hasil tani dari koperasi petani binaan LPDB-KUMKM.
Selain itu, TaniFund, platform peer-to-peer lending milik TaniHub Group, juga dapat melakukan pendampingan on-farm maupun pendanaan budidaya terhadap para petani yang tergabung dalam koperasi tersebut sehingga kualitas produksi dapat meningkat.
Di waktu bersamaan, LPDB-KUMKM memberikan dukungan kepada TaniHub berupa modal kerja untuk term pembayaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan di pasar, setelah hasil panen petani diserap dan dipasarkan oleh TaniHub. LPDB-KUMKM merupakan merupakan Satuan Kerja (Satker) Kementerian Koperasi dan UKM.
“Kami berharap dapat menciptakan dampak yang lebih besar kepada lebih banyak petani di Indonesia. Tentunya, kami tidak bisa bekerja sendiri, sehingga kolaborasi dalam hal ini dibutuhkan untuk mencapai mimpi tersebut,” President TaniHub Group Pamitra Wineka dalam keterangannya, Rabu (30 Desember 2020).
Kolaborasi strategis ini dapat mengurangi risiko mismatch jangka waktu pembayaran atas produk yang diserap pasar. TaniHub Group berharap dapat memberi dampak terhadap lebih banyak petani, sesuai dengan salah satu pilar bisnis perusahaan, yaitu Social Impact (Dampak Sosial).
Saat ini terdapat 3.055 koperasi petani dan nelayan yang bermitra dengan LPDB-KUMKM. Rata-rata koperasi petani binaan LPDB-KUMKM memiliki 960 anggota dengan berbagai macam hasil tani dan produk ikan. Potensinya masih sangat besar karena saat ini terdapat 9.126 koperasi sektor riil yang bergerak di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
“Dengan luasnya jaringan koperasi binaan LPDB-KUMKM dan layanan TaniHub Group yang mencakup dari hulu ke hilir, kami yakin bahwa langkah ini dapat semakin terakselerasi,” ujarnya.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan skema kerja sama ini membuat para petani yang tergabung dalam wadah koperasi mendapatkan harga beli yang lebih baik dan bersaing.
“Dengan begitu, kesejahteraan mereka akan terangkat,” kata Supomo.
Kementerian Koperasi dan UKM berharap kolaborasi ini dapat menjadi tonggak pemberdayaan koperasi dan UKM sehingga mendukung upaya pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional.
“Kementerian Koperasi dan UKM mendukung dimulainya sebuah pilot project untuk model bisnis korporatisasi pertanian dengan TaniHub Group,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat berkunjung ke fasilitas Processing and Packing Center (PPC) Malang milik TaniHub Group baru-baru ini.
“Dalam model tersebut, para petani binaan Kementerian Koperasi dan UKM yang tergabung dalam koperasi petani dapat memasarkan produknya melalui TaniHub, serta mendapatkan pembiayaan dari platform P2P lending di bawah TaniHub Group, yaitu TaniFund, dan didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) di bawah pengawasan kementerian,” jelasnya.
Teten berharap, model bisnis ini dapat menjadi percontohan “corporate farming” yang melibatkan petani, koperasi, dan juga offtaker-nya. Kemudian didukung oleh sistem pembiayaan yang memungkinkan para petani menjadi lebih bankable dan accessible terhadap industri keuangan formal.