Cobisnis.com – PT Angkasa Pura II (Persero) optimistis holding BUMN Pariwisata dan Pendukung dapat membantu industri lebih cepat bangkit kembali (rebound) setelah dihantam l pandemi COVID-19.
Saat ini mayoritas perjalanan udara hingga 78,5% tercatat dalam rangka wisata yang memiliki kolaborasi antarmata rantai pariwisata 3A yakni: Accesibilities (aksesibilitas), Amenities (fasilitas), Attraction (daya tarik).
Adapun induk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung adalah PT Survai Udara Penas dengan anggota holding PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura I, Garuda Indonesia (Accessibilities); Inna Hotels & Resorts dan Sarinah (Amenities); serta Indonesia Tourism Development Corporation dan Taman Wisata Candi (Attractions).
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan kolaborasi di dalam holding dapat mengakselerasi pertumbuhan BUMN terutama dalam menghadapi Covid-19 dan pasca pandemi.
“Holding menciptakan koordinasi tunggal dalam pengembangan masterplan dan mengintegrasikan keunggulan masing-masing BUMN dalam ekosistem holding ini, sehingga potensi yang ada dapat dioptimalkan guna memajukan industri pariwisata di Indonesia,” kata Muhammad Awaluddin dalam siaran pers, Sabtu (7 November 2020).
Langkah pembentukan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung ini dapat mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Bagi masyarakat, manfaatnya adalah semakin banyak ketersediaan produk dan jasa pariwisata yang berkualitas, terjangkau dan terintegrasi.
Sebaliknya bagi PT Angkasa Pura II, manfaat holding adalah mendorong optimalisasi manajemen portofolio, standar pelayanan dan operasional yang lebih baik, memperluas peluang ekspansi, memaksimalkan pengembangan konektivitas nasional dan global, serta meningkatkan kapasitas SDM.
“Kami meyakini PT Angkasa Pura II akan semakin tumbuh dari aspek tata kelola perusahaan, bisnis, serta kontribusi dalam turut memperkuat industri pariwisata di mana dapat dirasakan masyarakat khususnya terkait dengan perjalanan udara dan pariwisata,” ujar Muhammad Awaluddin.
Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung sejalan dengan transformasi tahap kedua PT Angkasa Pura II yakni Second Curve Transformation 2020 – 2024 khususnya terkait dengan Business & Portfolio Transformation.
Airport Business Ecosystem
Pada Second Curve Transformation ini, PT Angkasa Pura II meningkatkan kapasitas untuk dapat menghidupkan ekosistem bisnis. Menurut Muhammad Awaluddin, arena PT Angkasa Pura II menjadi semakin luas dan tidak hanya terkait operasional bandara, tetapi berubah menjadi keseluruhan Airport Business Ecosystem.
“Contohnya portofolio digital seperti e-payment dan Big Data, lalu portofolio consumable seperti Food & Beverages, hingga portofolio entertainment seperti event, edutainment, showbiz. Kami juga akan memperkenalkan portofolio di sektor hospitality, healthy, dan learning,” jelasnya.
PT Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara yang pengembangan jaringan, operasional, layanan, dapat dikolaborasikan dengan bandara lain di bawah PT Angkasa Pura I. Termasuk dengan rute penerbangan yang dimiliki PT Garuda Indonesia Tbk (Garuda Indonesia dan Citilink) serta layanan lain dari Inna, Sarinah, dan program yang dimiliki ITDC dan TWC.