Cobisnis.com – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mencatatkan laba bersih Rp 68 miliar pada penutupan kuartal ke-3 tahun 2020 atau meningkat 192% dibanding pencapaian tahun lalu di periode yang sama. Perolehan laba ini menandai konsistensi kinerja positif RNI sepanjang tahun 2020.
Kinerja RNI yang kembali positif di kuartal III-2020 merupakan pencapaian yang menggembirakan, mengingat pada kuartal III-2019 perseroan sempat mencatatkan rugi sebesar Rp73 miliar. Raihan positif ini memberikan optimisme menjelang penutupan tahun buku 2020.
Direktur Keuangan PT RNI, Pramusti Indrascaryo, mengatakan pencatatan laba ini ditopang oleh penjualan yang berasal dari sejumlah lini usaha, dimana kontribusi terbesar berasal dari lini farmasi dan alat kesehatan sebesar 43%, disusul agroindustri gula 39%, perdagangan umum 16% dan perkebunan 3%.
“Kinerja positif ini tidak terlepas dari sejumlah strategi yang sukses dijalankan, diantaranya penerapan cost leadership, diferensiasi produk, serta pemberdayaan SDM,” kata Pramusti Indrascaryo dalam siaran pers yang diterima Cobisnis.com, Selasa (3 November 2020).
Melalui penerapan cost leadership, kata dia, perseroan berhasil melakukan efisiensi dan pengendalian biaya secara tepat sasaran. Sampai dengan September 2020, tercatat perseroan berhasil menekan biaya usaha hingga sebesar 18% di bawah anggaran dan di bawah realisasi tahun lalu.
“Pengendalian biaya menjadi strategi yang tepat di tengah kondisi pandemi saat ini. Di kuartal ke-4, otomatisasi dan penjualan akan terus ditingkatkan guna mendorong efisiensi biaya,” ujarnya.
Strategi lainnya adalah penerapan diferensiasi produk. Menurut Pramusti, perseroan saat ini tengah gencar meningkatkan nilai tambah produk dengan menyasar pasar ritel melalui pengembangan produk baru dan re-branding produk eksisting.
Salah satu produk yang baru saja di-rebranding adalah produk gula RNI dengan brand “Raja Gula”.
Membangun brand image produk merupakan bagian dari inovasi model bisnis yang saat ini dijalankan RNI. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing yang fokus pada peningkatan kualitas produk serta pelayanan kepada konsumen.
“Dengan penerapan strategi yang tepat, diharapkan penjualan dari sektor ritel dapat terus tumbuh di kuartal ke-4,” jelasnya.
Dari sisi SDM, Pramusti mengatakan, Empowering SDM secara konsisten terus dilakukan dalam berbagai aspek, sehingga mampu meningkatkan produktivitas yang berdampak pada kinerja positif dan peningkatan pendapatan perusahaan.