Cobisnis.com – Pandemi Covid-19 telah menciptakan dampak krisis ekonomi global serta kompleksitas masalah yang berbeda dari krisis sebelumnya. Hal ini juga berdampak besar pada keberlangsungan bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya dalam menghadapi era kenormalan baru ke depan. Sebagai Mitra UMKM dan sejalan dengan komitmennya untuk tumbuh bersama pelaku bisnis dan usaha lokal di Indonesia, Ninja Xpress berkolaborasi dengan SUQMA, brand lokal yang menjual produknya melalui situs online sejak tahun 2017 dan hingga saat ini telah dikunjungi oleh lebih dari 220.000 visitor setiap bulannya, untuk mendukung kebangkitan UMKM serta membantu menggerakan roda perekonomian Indonesia melalui beberapa program dalam kampanye Lokalisme #ObsesiUntukNegeri.
Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia pada 2020 akan mengalami pertumbuhan 0%, terjun bebas dari realisasi pertumbuhan pada 2019 (yoy) sebesar 5,02%. Berdasarkan pantauan, pertumbuhan ekonomi nasional kuartal pertama di luar ekspektasi pemerintah, hanya mencapai 2,97%. Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua diperkirakan menuju ke arah negatif, karena penurunan kegiatan ekonomi selama PSBB.
Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Akumindo) pada 2019 mencatat kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 65 persen atau sekitar Rp 2.394,5 triliun, sebuah kontribusi yang sangat besar dan strategis bagi perekonomian Indonesia. Berkaca pada kontribusi UMKM ini, salah satu tantangan yang perlu diselesaikan dalam era kenormalan baru adalah bagaimana mendorong geliat ekonomi sektor UMKM bertumbuh secara positif.
Country Head Ninja Xpress, Ignatius Eric Saputra mengatakan, “Ninja Xpress sebagai mitra UMKM memahami berbagai perubahan terjadi saat pandemi, termasuk pola perilaku konsumen bisnis, banyak yang menjadi baru dan bergeser. Kondisi itu menuntut pelaku UMKM untuk cepat tanggap dalam merespons perubahan. Salah satu pelajaran adalah mendorong strategi digitalisasi yang bisa membantu bisnis UMKM beradaptasi dengan kecepatan yang diperlukan. Inilah yang membuat kami berambisi menyediakan beraneka program dan fasilitas pemberdayaan untuk UMKM Indonesia agar membantu tidak hanya go digital, namun juga mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Hal ini tentunya juga untuk mendukung pemerintah dalam hal percepatan proses digitalisasi untuk UMKM, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi digital kedepannya”.
Dalam krisis ekonomi 1998, UMKM mampu menggerakan roda perekonomian sekaligus menjadi penyelamat ekonomi masyarakat. Di masa krisis ekonomi global saat ini, semangat itu lahir kembali dan bahkan tumbuh lebih besar lagi. Munculnya usaha-usaha mikro yang diprasaranai oleh teknologi digital, semakin hari energinya semakin terasa dalam memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian Indonesia terutama selama pandemi. Sejalan dengan itu, Ninja Xpress berkolaborasi dengan SUQMA turut andil menjadi bagian dari energi besar tersebut melalui program Lokalisme #ObsesiUntukNegeri.
Melalui program kolaborasi ini, Ninja Xpress bersama SUQMA membangun sebuah platform digital yang dirancang khusus untuk UMKM pada online infrastruktur SUQMA tanpa pengenaan biaya jasa ataupun consignment fee untuk UMKM (brand) pilihan, sebagai pusat penjualan serta mendorong penjualan dan pemasarannya.
Program Lokalisme ini akan dilaksanakan hingga bulan September 2020. Sejumlah 10 brand lokal akan bergabung dalam program Lokalisme dari berbagai kategori yang terpilih dan telah mengikuti program inkubasi dalam Ninja Academy dan memiliki jenis usaha yang paling terkena imbas Pandemi Covid-19. Selain itu, Ninja Xpress juga akan mendukung UMKM tersebut melalui advertising campaign dalam bentuk social media campaign yang diharapkan dapat dilihat oleh lebih dari 5 juta orang per UMKM.
Riel Tasmaya selaku CEO SUQMA mengatakan, “SUQMA memiliki visi yang sejalan dengan Ninja Xpress melalui program Lokalisme. Kami ingin mendorong semangat brand lokal untuk bangkit dari krisis selama pandemi ini dan memacu keberanian mereka menghadapi tantangan era new normal, agar produksi mereka bisa diserap pasar. Disamping itu, juga mengajak konsumen Indonesia membeli produk lokal, agar brand lokal terus berkembang, maju, sehingga dapat memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia.”
Mira Gandaniati, selaku pelaku bisnis produk lokal Zola Leather mengatakan bahwa, Program Lokalisme ini sangat bagus dan menjadi program yang dinantikan karena, memberikan dukungan penuh bagi UMKM dan produk lokal sehingga brand lokal dapat terangkat. Mira juga berharap dengan adanya dukungan melalui branding ini dapat membantu peningkatan penjualan dan tentunya bisa terus bekerjasama dan bergabung dengan program-program lain yang akan dijalankan.
Ambisi menggerakkan UMKM untuk memajukan ekonomi digital Indonesia
Disamping program LOKALISME, Ninja Xpress juga menghadirkan Ninja Academy, program pengembangan kapasitas UMKM dalam berbisnis guna mendorong pengembangan bisnis pelaku UMKM Indonesia. Ninja Academy memiliki fasilitas pemberdayaan yang dikenal dengan ‘Creative Hub’ diperuntukkan untuk mendukung para UMKM menghasilkan materi promosi produk dalam bentuk menarik dan profesional untuk dipublikasikan di akun media sosial mereka seperti layanan foto produk gratis, iklan di media sosial, kolaborasi gratis bersama para influencer, hingga layanan manajemen konten media sosial. Dalam waktu 6 bulan ini, lebih dari 2000 UMKM telah bergabung dalam Ninja Academy, lebih dari 3000 foto produk telah dilakukan, dan lebih dari 20 topik pembahasan yang diberikan untuk pengembangan bisnis.
Kedepannya, Ninja Xpress berkomitmen penuh untuk memaksimalkan program Ninja Academy yang akan hadir di kota-kota besar Indonesia, mengingat pada tahun ini, kota-kota besar dan kota-kota berkembang di Pulau Jawa menjadi fokus pemekaran wilayah program ini, diikuti dengan kota-kota besar lainnya di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Denpasar.