JAKARTA, Cobisnis.com – Dari ratusan kandidat, akhirnya ASEAN Foundation dengan dukungan dari Google.org dan bekerja sama dengan US Mission to ASEAN memilih 20 anggota ASEAN Youth Advisory Group (YAG). Ke-20 anggota ASEAN YAG nantinya akan bertugas membuat kampanye untuk memerangi misinformasi dan disinformasi di seluruh wilayah ASEAN.
Ke-20 anggota ASEAN YAG ini dipilih karena dinilai dapat menjangkau berbagai komunitas dan meningkatkan kesadaran mengenai literasi digital serta memberikan pemahaman yang disesuaikan dengan konteks di masing-masing wilayah. Berasal dari 10 negara di Kawasan ASEAN, mereka memiliki misi yang sama untuk memerangi misinformasi dan disinformasi di seluruh kawasan.
ASEAN tidaklah kebal dari ancaman misinformasi dan disinformasi. Seiring dengan meningkatnya penetrasi internet di seluruh wilayah ASEAN, informasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, namun masih ada celah dalam kesadaran dan pengetahuan dalam mengidentifikasi informasi yang menyimpang (misleading information).
Anggota ASEAN YAG memainkan peran yang krusial dalam menjembatani celah yang ada dengan menyebarkan pentingnya literasi digital di komunitasnya masing-masing menggunakan cara-cara kreatif dan yang paling penting adalah melalui pendekatan yang disesuikan dengan kearifan lokal.
Di Indonesia, Faransina Olivia Rumere dan Nissi Taruli Felicia adalah duta ASEAN YAG yang akan mencetuskan berbagai kampanye. Mereka akan bekerja bersama beberapa komunitas seperti komunitas tuli dan kelompok marginal di negeri ini.
Olivia sendiri adalah pendiri Sa Perempuan Papua yang hadir membawa misi pendidikan bagi setiap perempuan di Papua. Sementara Nissi adalah wanita tuna rungu yang aktiv memperjuangkan hak-hak tuna rungu, disabilitas, dan perempuan.
Sebelum menjalankan perannya, seluruh anggota ASEAN YAG, termasuk Olivia dan Nissi akan menerima rangkaian pengembangan kapasitas untuk membekali mereka dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan kampanye dengan sukses.
Inagurasi anggota ASEAN YAG ini menjadi penanda dalam rangkaian perjalanan Program LIterasi Digital ASEAN (atau ASEAN Digital Literacy Programme yang disingkat ASEAN DLP), sebuah program 2 tahun berskala regional yang bertujuan untuk memperkuat literasi digital bagi seluruh masyarakat ASEAN.
Dengan dukungan dana hibah sebesar USD 1,5 juta dari Google.org, ASEAN Foundation melalui ASEAN DLP akan mengadakan berbagai aktivitas seperti riset mendalam, pengembangan kurikulum dan training-of-trainer dengan tujuan membekali lebih dari 1,000 trainers dengan keterampilan dan materi yang tepat untuk menyampaikan pelatihan literasi digital kepada lebih dari 100,000 penerima manfaat di komunitas lokal.
Lead for Google.org APAC, Marija Ralic, mengungkap kebanggaannya dapat memberikan dukungan kepada ASEAN Foundation dalam pemberdayaan masyarakat di seluruh wilayah melalui keterampilan literasi media yang sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menavigasi dunia maya.
“Tidak ada keraguan bahwa para duta muda yang mulai hari ini ditugaskan untuk menjalankan peranan penting dalam menjangkau komunitasnya dengan memanfaatkan berbagai macam teknologi akan dapat memberdayakan diri mereka sendiri dan lingkungan sekitarnya dalam menghadang misinformasi. Kami menantikan langkah nyata dalam inisiatif ini untuk membuat ruang digital yang aman di seluruh penjuru ASEAN,” kata Marija Ralic.
Sementara menurut Dr. Yang Mee Eng, Executive Director ASEAN Foundation, inagurasi tersebut menjadi salah satu pencapaian yang sangat penting dalam rangkaian ASEAN DLP.
“20 duta muda ini akan menjadi ujung tombak dalam usaha kami memperkuat keterampilan literasi digital dari masyarakat ASEAN, mengubah mereka menjadi agen perubahan yang akan melawan misinformasi dan disinformasi daring di sekitar kita,” jelas Dr. Yang Mee Eng.