JAKARTA, Cobisnis.com – Woozi SEVENTEEN dilaporkan diduga terlibat dalam situasi yang mengarah pada praktik “gapjil” atau penyalahgunaan wewenang selama menjalani wajib militer. Informasi ini pertama kali diberitakan oleh Seoul Newspaper.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa seorang sersan berinisial A, yang bertugas di Pusat Pelatihan Angkatan Darat, meminta Woozi (Lee Jihoon) yang baru bergabung sebagai peserta pelatihan pada September lalu untuk mencarikan penyanyi yang bisa tampil di acara pernikahan A yang digelar pada Oktober. Diketahui, sebelum menjalani wamil, Woozi tidak memiliki hubungan pribadi dengan A.
Menanggapi permintaan tersebut, Woozi menghubungi B, seorang penyanyi ballad ternama yang dikenalnya, dan mengatur agar B tampil menyanyi di pernikahan A. Namun, berdasarkan laporan yang sama, B disebut tidak menerima bayaran atas penampilannya di acara tersebut.
Pihak Angkatan Darat mengonfirmasi bahwa Woozi saat ini menjabat sebagai asisten instruktur dan bertugas di unit pelatihan yang sama dengan sersan A. Dijelaskan pula bahwa ketika permintaan untuk mencarikan penyanyi tersebut disampaikan, penempatan tugas Woozi belum ditentukan secara resmi.
Pusat Pelatihan Angkatan Darat menyatakan bahwa tidak ditemukan unsur paksaan dalam kejadian ini. Woozi disebut memenuhi permintaan tersebut atas dasar kemauan pribadi. Seorang pejabat menjelaskan bahwa setelah dilakukan peninjauan, tindakan tersebut dinilai bukan sebagai perintah yang tidak wajar dan tidak melanggar hukum maupun peraturan militer yang berlaku.
Meski begitu, muncul pandangan kritis dari sejumlah pihak yang menilai bahwa permintaan bantuan pribadi dari seorang perwira kepada rekrutan baru dianggap kurang pantas. Beberapa pihak menilai hal tersebut berpotensi bertentangan dengan kewajiban dan etika menjaga martabat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Layanan Militer.
Catatan: gapjil merujuk pada tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau wewenang.












