Cobisnis.com – Pelaku UMKM Ayah Kardus, Lukman Baihaqi, mengatakan pandemi Covid-19 tidak seharusnya menjadi penghalang untuk menjadi kreatif. Jika disikapi dengan positif justru pandemi akan mendatangkan berbagai peluang.
“Di masa pandemi ini, banyak hal yang dapat dilakukan yang sebelumnya tidak sempat untuk dikerjakan,” ujar Lukman pada Webinar Digital Society dengan tema “Kreatif dan Produktif di Masa Pandemi”, Rabu (27 Januari 2021).
Pandemi memang sempat membuat masyarakat dunia menjalani waktu jeda namun sekarang masa istirahat itu sudah habis. Lukman mengatakan posisi terjepit yang dihadapi banyak orang akan melahirkan ide-ide hebat yang harus dieksekusi.
“Kita tak pernah tahu ketika jeda itu kita maknai dengan positif, karena banyak orang takut salah ketika melangkah, sehingga memilih untuk diam dan tidak jadi apa-apa,” tegas Lukman di Webinar melalui aplikasi Zoom serta kanal YouTube Siberkreasi dan Lawan Covid19 ID tersebut.
Lukman mengaku selama pandemi ia belajar membuat website melalui YouTube, dan juga belajar mengenai internet marketing. Ia berhasil mengubah model bisnisnya dari offline menjadi online yang bisa diakses melalui website Prakardus.com.
Founder Fokus UMKM dan CEO Lunas, Samsul Hadi, mengatakan tren usaha di masa pandemi dan pasca pandemi sangat beragam. Selain sektor kuliner yang paling booming, ada sektor medical, telekomunikasi, digital, dan lain sebagainya.
“Kolaborasi, itu kata kuncinya. Jadi jangan lagi bisnis itu mengerjakan semua sendiri dari A sampai Z, tetapi bekerjasamalah dengan kawan-kawan lain untuk berbagi resiko,” jelas Samsul.
Ada tiga hal yang bisa membuat sebuah usaha naik kelas yang ia sebut dengan Momentum 3Go, yaitu Go Modern, Go Digital, dan Go Global.
“Go Modern artinya apapun bentuk usahanya wajib memiliki catatan keuangan sederhana, Go Digital agar bisa mengikuti perkembangan dan perubahan tren pasar, dan Go Global yaitu ekspor atau minimal jangan sampai kalah dengan produk impor,” jelasnya.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Tubagus Fiki Chikara Satari, mengungkapkan bahwa pemerintah telah melakukan pendataan sejak tanggal 17 Maret 2020 terhadap 300 ribu lebih UMKM yang terdampak Covid-19.
Data, kata dia, menjadi modal dasar bagi pemerintah untuk menyusun program yang tepat, cepat dan mudah untuk bisa dimanfaatkan bagi para pelaku UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menurut survei yang dilakukan oleh LPEM FEB UI mengenai dampak program PEN terhadap UMKM pada Desember 2020, sebanyak 99% UMKM yang mendaftar telah menerima bantuan
“81% UMKM mengungkapkan jika bantuan yang diberikan sudah sesuai,” ujar Fiki.
Selain PEN untuk UMKM, pemerintah juga berupaya mengatasi dampak pandemi bagi koperasi dan UMKM dari hulu ke hilir melalui berbagai program lainnya seperti Banpres Produksi Usaha Mikro (BPUM), peningkatan kapasitas SDM, perbaikan proses bisnis, hingga belanja produk UMKM oleh pemerintah dan BUMN serta pemberian penghargaan melalui Local Heroes UMKM.