JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (23/9) menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina dapat merebut kembali seluruh wilayahnya yang diduduki Rusia. Ia menilai Kyiv harus bertindak sekarang ketika Moskow menghadapi masalah ekonomi besar, menandai pergeseran retorika yang tajam mendukung Ukraina.
Namun, pernyataan itu belum diiringi perubahan kebijakan nyata AS, seperti sanksi baru terhadap Rusia yang selama ini diminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
“Ini adalah waktunya bagi Ukraina untuk bertindak,” tulis Trump di Truth Social, tak lama setelah bertemu Zelenskiy di sela Sidang Majelis Umum PBB di New York.
“Melihat masalah ekonomi yang ditimbulkan perang bagi Rusia, saya yakin Ukraina, dengan dukungan Uni Eropa, berada dalam posisi untuk berjuang dan MENANG merebut seluruh Ukraina kembali ke bentuk aslinya,” lanjut Trump.
Pernyataan ini mengimplikasikan Ukraina harus mengusir pasukan Rusia dari sekitar 20% wilayahnya, termasuk Semenanjung Krimea yang diduduki sejak 2014, sesuatu yang akan menjadi pencapaian luar biasa.
Sebelumnya, Trump beberapa kali menyarankan Kyiv menyerahkan sebagian wilayah untuk mencapai perdamaian. Hal itu memicu kekhawatiran Ukraina bahwa ada kesepakatan diam-diam yang mengakui wilayah pendudukan Rusia.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyambut baik pernyataan Trump: “Ini pernyataan yang sangat kuat dan belum pernah terdengar dalam format seperti ini, sangat bagus kita kini memiliki pemahaman yang sama.”
Pertemuan Konstruktif
Zelenskiy menyebut pertemuannya dengan Trump “baik dan konstruktif.” Ia menilai sikap Trump kini telah berubah, dan menekankan bahwa posisi AS dan Ukraina “lebih dekat dari sebelumnya.”
Trump sendiri menuding Rusia telah berperang secara “sia-sia” dan terlihat seperti “macan kertas” karena gagal mencapai kemenangan cepat.
Meski begitu, komitmen nyata Trump sejauh ini hanya janji melanjutkan pasokan senjata ke NATO, agar digunakan untuk Ukraina melalui mekanisme pembelian baru oleh negara-negara Eropa.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dalam pernyataannya di Dewan Keamanan PBB menegaskan AS masih menginginkan solusi damai. Namun, jika perang terus berlanjut, Trump akan mengambil langkah-langkah untuk “memberikan biaya” atas agresi Rusia.
Sanksi dan Jaminan Keamanan
Zelenskiy kembali mendesak AS memperketat sanksi terhadap Rusia. Dalam pidatonya di PBB, Trump menyatakan siap menjatuhkan langkah ekonomi kuat jika Rusia tidak menghentikan perang, tetapi menuntut sekutu Eropa ikut melakukan hal yang sama. Ia juga mengkritik negara Eropa yang masih membeli minyak Rusia.
Zelenskiy mengatakan Trump memahami kondisi ekonomi Rusia yang melemah, dan ada kesepahaman bahwa Trump bersedia memberikan jaminan keamanan kepada Ukraina setelah perang usai.
Respons Rusia dan Kritik
Deputi Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, menanggapi enteng pernyataan Trump di media sosial. “Jangan terlalu heboh dengan setiap unggahan,” ujarnya.
Mantan anggota DPR AS Tom Malinowski menyebut sikap Trump ini “berbalik 180 derajat” meski mungkin tidak bertahan lama. Ia menambahkan, “Pertanyaan Putin hanya satu: Apa yang benar-benar akan dilakukan Trump untuk membantu Ukraina menang? Jika tidak ada, maka itu hanya kata-kata.”













