JAKARTA, Cobisnis.com – Perusahaan reasuransi Swiss Re memperingatkan bahwa divisi life dan health mereka kemungkinan tidak akan mencapai target laba penuh tahun 2025 akibat tingginya klaim yang melebihi perkiraan. Perusahaan, yang termasuk salah satu reasuransi terbesar di dunia, menyebut bahwa portofolio kesehatan berskala kecil di Australia dan beberapa wilayah lain berkinerja lebih buruk dari ekspektasi.
Saham Swiss Re turun 4% pada perdagangan awal setelah perusahaan menyatakan bahwa divisi tersebut “tidak diperkirakan akan memenuhi target laba bersih” sekitar $1,6 miliar untuk tahun penuh. Pada Oktober lalu, Swiss Re menghentikan bisnis baru untuk life dan health di Australia setelah lonjakan klaim, termasuk meningkatnya klaim kesehatan mental serta lebih banyak anak muda yang dimasukkan dalam kategori cacat permanen.
CFO Anders Malmstroem mengatakan penghentian tersebut dimaksudkan sebagai sinyal bahwa industri asuransi harus berada pada dasar yang berkelanjutan.
Peringatan ini disampaikan bersamaan dengan laporan laba sembilan bulan Swiss Re, di mana laba bersih perusahaan naik 85%, melampaui perkiraan berkat rendahnya klaim dari bencana alam. Laba bersih sebesar $4,04 miliar tersebut meningkat signifikan dibandingkan $2,18 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, dan melampaui perkiraan analis sebesar $3,93 miliar.
CEO Andreas Berger mengatakan bahwa setelah sejumlah kerugian besar pada kuartal pertama, kuartal kedua dan ketiga mendapat dorongan signifikan dari rendahnya kerugian akibat bencana alam.













