JAKARTA, Cobisnis.com – P&G Indonesia bersama dengan start up Octopus dan didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta secara resmi mengumumkan ekspansi ke wilayah DKI Jakarta. Ekspansi tersebut guna mencapai skala dan menghasilkan dampak yang lebih besar melalui program Conscious Living.
Untuk diketahui, program ini merupakan kelanjutan dari program Conscious Living yang sebelumnya telah diluncurkan di wilayah Provinsi Jawa Barat pada bulan Oktober 2021 silam sebagai bentuk pertanggung jawaban P&G atas dampak bisnisnya terhadap lingkungan.
Sulit di proses dan didaur ulang merupakan permasalahan sampah sachet, plastik multilayer, dan sampah HDPE yang masih belum terselesaikan dan masih menjadi perhatian dari berbagai lapisan masyarakat.
Adapun ragam rintangan dalam pengelolaan sampah sachet atau plastik multilayer yang kerap ditemui adalah proses penguraiannya yang sulit sedangkan sampah plastik HDPE merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar yang hingga saat ini belum memiliki nilai ekonomi.
Dalam upaya mencari solusi dari penanggulangan sampah plastik dan memastikan bahwa tidak lagi ada sampah sachet, plastik multilayer, dan HDPE yang mengotori lingkungan, serta edukasi untuk penggunaan plastik secara bertanggung jawab, P&G Indonesia menyadari bahwa dapat diperlukan adanya kerjasama dengan berbagai pihak-pihak lainnya.
Salah satunya dengan menggandeng Octopus Indonesia sebagai platform ekonomi sirkular yang telah memiliki berbagai pengalaman dan telah berhasil dalam menanggulangi sampah dari hulu ke hilir.
Nantinya, kemasan sachet atau multilayer dan plastik HDPE dari produk-produk P&G akan dikumpulkan oleh masyarakat provinsi DKI Jakarta atau konsumen P&G, para pengguna akan mengakses aplikasi mereka untuk menyetorkan sampah produk P&G dengan menghubungi pelestari Octopus melalui aplikasi.
Pelestari kemudian akan datang dan mengambil sampah kemasan produk yang sudah dikumpulkan dan dipilah oleh konsumen. Selanjutnya, sampah tersebut akan diserahkan kepada pengusaha pengolah sampah dan sampah yang telah dikumpulkan ini akan di proses dan diolah menjadi sumber energi terbarukan sehingga tidak sampai ke Tempat Pembuangan Akhir.
Octopus Indonesia hadir untuk mengatasi permasalahan tersebut, Octopus Indonesia sendiri merupakan platform ekonomi sirkular yang didirikan oleh anak bangsa yang didirikan pada tahun 2018.
Octopus menawarkan layanan dimana sampah plastik yang digunakan tidak berakhir ke tempat pembuangan sampah ataupun mencemari lingkungan, Octopus menjadi platform penggerak industri daur ulang yang mampu menjadi solusi para pelaku usaha meningkatkan aktifitas ekonomi sirkular serta menanggulangi permasalahan sampah di Indonesia.
Adapun yang berbeda dari layanan yang ditawarkan Octopus dengan platform serupa lainnya, para pengguna yang menyetorkan sampah plastiknya akan mendapatkan insentif dalam bentuk point, point tersebut dapat ditukarkan menjadi ragam insentif menarik dimulai dari pulsa, token listrik, bahkan para pengguna juga dapat menukarkan point mereka menjadi voucher kopi di berbagai merchant. Pengalaman menyenangkan yang ditawarkan Octopus ini yang membuat proses pengumpulan sampah menjadi berbeda dan menyenangkan.
“Saat ini kami telah melebihi target 1 tahun kami hanya dalam jangka waktu 8 bulan. Dimana lebih dari 20 ribu penduduk di provinsi Jawa Barat telah menyetorkan 35,1 ton sampah plastik produk P&G ke partner kami, Octopus Indonesia,” kata Ariandes Veddytarro, selaku Sustainability Champion P&G Indonesia.
“Program Conscious Living di provinsi Jawa Barat juga telah menjangkau sebanyak 2.916 pelestari, di mana 54% pelestari merupakan perempuan, dan 54 diantarannya merupakan kaum disabilitas. Program ini pun telah terbukti memberikan dampak ekonomi yang baik bagi para penerima manfaat yaitu dengan memberikan pemasukan tambahan hingga Rp 350.000 – Rp 800.000 perbulannya,” tambah Ariandes.
Dalam rangka menyambut ulang tahun DKI Jakarta yang ke 495, P&G Indonesia bersama dengan Octopus memberikan hadiah kepada Ibukota dengan turut hadir dan berpartisipasi untuk membantu menanggulangi permasalahan sampah di DKI Jakarta.
“Program ini adalah hadiah kami untuk ibu kota Jakarta, dimana kami berkomitmen untuk dapat mengelola 40 ton sampah plastik di DKI Jakarta serta melibatkan 30.000 masyarakat DKI Jakarta agar menjaga kelestarian lingkungan dengan menyetorkan sampah rumah tangganya, selain penanggulangan sampah kami pun memiliki target untuk menjangkau 3,500 Pelestari dari berbagai latar belakang profesi hingga kondisi ekonomi guna memberikan manfaat yang baik bagi kehidupan mereka” tambah Ariandes.