Cobisnis.com – Digitalisasi di kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Brasil meningkat pesat akibat pandemi Covid-19. Fakta ini berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan oleh perusahaan perangkat lunak Intuit baru-baru ini.
Studi tersebut mencakup 1.128 pemilik bisnis dan pengambil keputusan di UKM yang dilakukan selama Juni 2020. Hasilnya, studi ini menemukan 49,7% UKM jauh lebih aktif secara digital dibandingkan dengan kondisi sebelum krisis virus Corona.
Pandemi global telah memengaruhi 72,9% bisnis kecil yang disurvei. Penelitian itu juga menemukan hanya 30,2% UKM yang berencana berinvestasi dalam sistem digital sebelum Covid-19.
Disebutkan bahwa perusahaan-perusahaan yang di-survei terpaksa harus mempercepat adopsi sistem elektronik dan teknologi, terutama untuk mengaktifkan tugas-tugas seputar kolaborasi dan e-commerce.
Perbaikan dalam hubungan pelanggan, serta kelincahan proses dan akuisisi pelanggan disebut sebagai manfaat utama dari digitalisasi. Fakta ini diungkapkan 55% UKM yang disurvei. Kemudian kemampuan untuk beroperasi dari jarak jauh diungkap 53,5% dari UKM yang disurvei.
Dalam hal tantangan yang dihadapi oleh perusahaan kecil dalam mengadopsi platform digital, ditemukan fakta bahwa UKM selalu mencari alat (tools) yang dapat bekerja dengan baik di perangkat apa pun.
Hal ini menjadi pertimbangan utama, terutama oleh 25,9% responden yang menyatakan demikian. Fakta berikutnya adalah interoperabilitas sistem (24,8%), mengubah proses yang ada (24,2%), keterjangkauan (23,8%) dan keamanan data (22,6%).
Studi Bank Dunia
Bulan September lalu, studi bersama antara Bank Dunia, Facebook, dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi tentang upaya digitalisasi bisnis kecil berupaya menganalisis transformasi digital di delapan pasar global termasuk Brasil, AS, Kanada, Jerman, Meksiko, Inggris Raya, Chili, dan Prancis.
Menurut laporan tersebut – yang menggunakan kerangka kematangan digital (Digital Maturity Framework) untuk memahami dan mengkategorikan upaya digitalisasi di UKM – perusahaan dikategorikan menjadi empat bagian. Mulai dari yang paling tidak dewasa, atau Digital Indifferent; hingga Digital Natives, UKM yang digolongkan sebagai bisnis yang maju secara digital.
Studi ini menemukan bahwa UKM di Amerika Latin kurang maju secara digital dibandingkan UKM yang berkembang di AS, Inggris, dan Jerman. Negara-negara maju ini, bersama dengan Prancis dan Kanada, muncul di tahap kedua kematangan digital atau disebut Digital Observers.
Sebaliknya perusahaan kecil atau UK. di Brasil, Meksiko, dan Chili diplot dalam tahap awal indeks Digital Indifferent.
Studi Bank Dunia ini juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi UKM dalam transformasi digital seperti: kurangnya keterampilan digital dan anggaran yang tidak mencukupi, serta ketahanan budaya terhadap perubahan.
Namun, sekitar setengah dari responden mengharapkan lebih dari 30% bisnis mereka menjadi digital pada tahun 2021.