JAKARTA, Cobisnis.com – Memasuki tahun 2019, penjualan PT Roda Maju Bahagia (RMB) mencapai 150 ribu unit, melesat 200% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya, dan sepeda lipat menjadi primadonanya.
Yang menarik, begitu pandemi masuk di tahun 2020, penjualan Element makin menjadi-jadi. Pandemi membuat orang makin menggilai sepeda, khususnya sepeda lipat, demi menjaga kebugarannya. Merespons kebutuhan tersebut, setiap harinya RMB bisa menghasilkan 850- 1000 unit sepeda. Sepanjang 2020, Element berhasil mencetak penjualan mendekati Rp 1 triliun yang mayoritas disumbangkan dari sepeda lipat.
Pun di tahun 2021 ini, penjualan sepada Element masih terus stabil. Kondisi ini tak lain karena strategi yang dilakukan Element “Strategi kami untuk terus berkembang adalah dengan menjaga konsistensi brand dan terus membuka diri dengan melakukan banyak kolaborasi antar brand lokal seperti dengan RANS, Tehbotol Sosro hingga Holywings” Ucap Tria Permana, selaku Head of Creative Marketing Element Bike Indonesia
“Atau dengan kata lain kita akan terus melakukan co-branding dan dilanjut dengan co-marketing” lanjutnya dalam gelaran Indonesia Brand Forum 2021 yang dilaksanakan secara daring.
Selain itu satu yang membuat merek Element berhasil dan bisa bersaing dengan merek sepeda luar negeri adalah inovasi desain yang bervariasi dan cool. Sebelumnya Element cenderung bermain aman dengan menjual warna basic seperti hitam, putih, merah. Menyadari untuk bersaing dengan merek asing harus menyuguhkan produk yang unik dan keren, dia pun fokus pada pengembangan produk, persisnya pada desain sepeda.
Element juga semakin berkreasi dengan warna. Kemudian berani mendobrak batasan-batasan warna basic dengan melakukan aneka kombinasi seperti warna hitam dengan warna kontras.
Hingga saat ini Element sudah melakukan ekspor ke beberapa negara tetangga yaitu antara lain Thailand, Singapore, Malaysia, India dan Korea.
Element Bike adalah salah satu Cool+Agile Brands yang diundang hadir dalam ajang Indonesia Brand Forum (IBF) 2021 yang berlangsung pada 2-4 November 2021. Dalam ajang ini, sejumlah brand lokal berbagi (sharing) seputar kinerja berikut kiat dan strategi bisnisnya masing-masing. Selain konferensi, pada IBF 2021 ini juga diluncurkan buku berjudul The Rise of Cool+Agile Brands. Dalam buku ini dikupas sekitar 30 brands yang mampu keluar dari jerat triple disruption. Merek-merek yang sukses melewati triple disruption ini disebut Cool+Agile Brands lantaran menawarkan model bisnis baru yang inovatif.