Cobisnis.com – Startup agritech, TaniHub Group, resmi mengikat kerja sama dengan platform keuangan digital, Boost Indonesia. Keduanya akan berkolaborasi dalam hal peningkatan kesejahteraan petani dan inklusi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Boost Indonesia adalah platform yang dikembangkan oleh Axiata Digital Services Indonesia. Nantinya, kedua belah pihak bakal saling melengkapi dalam memberikan solusi kepada masyarakat.
TaniHub Group akan menjadi pemasok hasil tani dan produk pangan kepada mitra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Boost Indonesia yang dikenal dengan nama Merchant. Dengan dukungan pasokan dari TaniHub, para Merchant dapat menawarkan produk pangan dan hasil tani melalui aplikasi BoostPenjual milik Boost Indonesia.
Kedua belah pihak menawarkan solusi peningkatan kesejahteraan petani sekaligus UMKM Indonesia. Hasil panen petani binaan maupun petani mitra TaniHub Group dapat secara langsung diserap dan dijual melalui para Merchant Boost.
Selain itu, masyarakat juga semakin mudah untuk mengakses dan mendapatkan bahan pangan berkualitas dari petani Indonesia.
CEO TaniHub Group, Ivan Arie Sustiawan, mengatakan kolaborasi ini bakal memudahkan perjuangan TaniHub Group dan Boost Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan pemerataan ekonomi.
“Kolaborasi yang terjalin antara TaniHub Group dan Boost Indonesia melebarkan akses mitra petani TaniHub Group dalam bidang penyerapan hasil tani, juga akses Merchant Boost kepada bahan pangan berkualitas,” kata Ivan dalam siaran pers, Jumat (16 Oktober 2020).
Joseph Lumban Gaol, CEO PT Axiata Digital Services Indonesia, mengatakan kerjasama antara Boost dan TaniHub Group dapat menjadi eskalasi kesejahteraan ekonomi pelaku UMKM dan petani secara bersamaan.
“Melalui program ini pula, Boost akan memfasilitasi para Merchant Boost melalui dukungan TaniHub Group agar para Merchant kami bisa mendapatkan layanan modal kerja dari penyedia layanan keuangan,” ujar Joseph.
Dengan demikian, kata dia, program ini dapat merealisasikan inklusi keuangan kepada sektor UMKM perdagangan ritel dan pertanian yang selama ini kurang terlayani.
Kolaborasi ini diharapkan akan ikut menyumbang peningkatan dan realisasi inklusi keuangan bagi para pelaku UKM ritel dan petani. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019, tingkat literasi keuangan mencapai 38,03% dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 76,19%.
Angka tersebut melampaui target yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) sebesar 75% untuk tingkat inklusi keuangan dan 35% untuk tingkat literasi keuangan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Perpres No. 50 Tahun 2017 tentang Strategi Nasional Perlindungan Konsumen.