JAKARTA, Cobisnis.com Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan arahan kepada direksi dan jajaran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pada acara Tasyakuran Ulang Tahun LPEI ke-12, Rabu (01/09). Sebagai salah satu Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan, Menkeu mengharapkan dukungan LPEI di dalam mendorong pemulihan ekonomi di tengah pandemi.
“Saya berharap bahwa LPEI di dalam mendorong pemulihan ekonomi terutama di dalam meningkatkan ekspor, bisa mengambil peran yang tepat dan efektif,” ungkap Menkeu.
Sesuai dengan data yang di rilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Juni 2021 tumbuh 34,78% dibanding periode yang sama tahun 2020. Untuk itu, Menkeu meminta LPEI untuk membantu dunia usaha dan pembiayaan siap memanfaatkan momentum pemulihan global.
“Dalam menghadapi ketidakpastian dunia usaha, eksportir membutuhkan kepastian dan oleh karena itu penjaminan dan asuransi menjadi instrumen yang luar biasa penting. Saya berharap LPEI mampu mematangkan kompetensinya di bidang ini,” pesan Menkeu.
Total aset pembiayaan LPEI mencapai Rp90,2 triliun. Jumlah ini termasuk pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebesar Rp14,5 triliun. Penjaminan yang diberikan LPEI mencapai Rp9,99 triliun. Asuransi mencapai Rp9,6 triliun tumbuh 19% dibandingkan posisi tahun lalu.
Menkeu meminta seluruh SMV Kemenkeu termasuk LPEI untuk mengukur development impact atas kebijakan yang dilaksanakan. Pembiayaan LPEI untuk mendorong ekspor menunjukkan development impact 3,51 kali.
“Ini merupakan bagian akuntabilitas kepada publik bahwa dana yang dipakai oleh LPEI berasal dari keuangan negara memang memberikan hasil dan manfaat nyata bagi masyarakat dalam pembangunan dan bisa diukur dan bisa dijelaskan,” tandas Menkeu.
Menkeu berpesan, LPEI dapat terus mendukung dan mengupayakan agar para eksportir dapat menembus pasar global. Inovasi berbagai instrumen seperti dukungan fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi bagi eksportir perlu untuk dipertajam dan dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan eksportir.