Cobisnis.com – Menteri BUMN Erick Thohir optimis dapat memenuhi setoran dividen yang ditargetkan Kementerian Keuangan pada 2021 sebesar Rp 26,1 triliun. Target setoran dividen dari BUMN perbankan tahun ini mencapai Rp11,9 triliun, sisanya dari non perbankan Rp14,2 triliun.
Tahun 2020, DPR dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyepakati dividen badan usaha milik negara (BUMN) untuk kinerja BUMN 2020 sebesar Rp 49 triliun.
Sementara realisasi setoran dividen BUMN pada 2019 sebesar Rp 45,1 triliun, naik 2,7 persen dari kinerja BUMN pada 2018 sebesar Rp 43,9 triliun. Dengan demikian, dividen yang akan diberikan BUMN ke negara hanya setengah dari realisasi 2019.
“Tiga permasalahan BUMN pada 2020 ini yakni kondisi Covid-19 yang berdampak terhadap kinerja keuangan BUMN, mengenai perombakan manajerial BUMN, serta pentingnya pengawasan kinerja direksi-direksi BUMN,” kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (20 Januari 2021).
Covid-19 memukul BUMN sehingga mempengaruhi kinerja dan membuat 90 persen BUMN terdampak. Ketika sudah terdampak, BUMN pun melakukan sejumlah langkah untuk bertahan hidup, diantaranya melalui pengurangan belanja modal ataupun restrukturisasi utang.
“Alhamdulillah walaupun saya sudah sampaikan di awal 2020 itu kita cukup optimis, tapi karena Covid-19 itu. Nah insya Allah juga dividen yang akan diberikan BUMN saat ini insya Allah bisa tercapai sesuai target yang diinginkan Menteri Keuangan, di mana, sebenarnya 90 persen BUMN terdampak, tetapi dividennya insya Allah masih bisa 50 persen daripada tahun sebelumnya,” jelas Erick.
Pembenahan Internal Perseroan
Erick mengutarakan, upaya pencapaian dividen BUMN tahun 2021 dilakukan berdasarkan pembenahan di internal perseroan. Langkah pembaharuan itu berupa penempatan manajemen baru untuk menangani dampak pandemi Covid-19 bagi perusahaan.
“Tentu tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana kita menempatkan manajemen yang terbaik yang ada di Indonesia dalam penanganan Covid-19, tentu penanganan ekonomi khususnya penanganan Korporasi yang ada di BUMN. Jadi penempatan menjadi sangat penting,” katanya.
Target tersebut cukup menantang karena perusahaan pelat merah saat ini tertekan pandemi Covid-19. Namun, kondisi ini justru menjadi pemacu untuk mendorong peningkatan kinerja BUMN.
Erick berharap manajemen baru yang sudah dia tempatkan dapat bekerja maksimal untuk membawa BUMN untuk keluar dari stagnasi ekonomi.
“Diharapkan pimpinan-pemimpin yang ada di BUMN terus bekerja keras, di mana, salah satunya Wamen BUMN menjadi poin penting, apalagi di bawah Wamen sendiri ada beberapa hal (BUMN) yang tentu hubungan langsung ke masyarakat. Apakah itu yang namanya energi, pangan, pupuk, dan lain-lain,” ujarnya.
Dalam menetapkan target penerimaan bukan pajak (PNBP) dari pos laba usaha BUMN 2021, pemerintah telah memperhitungkan Covid-19 yang cukup berat dirasakan bagi sejumlah BUMN, terutama di sektor perhubungan, pariwisata, dan manufaktur.