JAKARTA,Cobisnis.com – Pegolf remaja Thailand Parin Sarasmut melanjutkan dominasinya pada ajang Mandiri Ciputra
Golfpreneur Junior World Championship. Pada putaran kedua kejuaraan yang berlangsung di Damai Indah Golf PIK Course hari ini, pegolf berusia 14 tahun itu masih sanggup bermain 2-under 70 untuk
mempertahankan posisinya di puncak klasemen sementara.
Meski tidak dapat mengulangi penampilan fenomenal yang ia suguhkan pada putaran pertama kemarin,catatan permainannya kali ini masih memberinya kesempatan untuk mengikuti jejak sejumlah pegolf
Thailand lain yang pernah menjuarai ajang ini.
Bermain dari hole 1 di lapangan karya Robert Trent Jones Jr. ini, Sarasmut harus bersabar hingga mendapatkan birdie pertamanya di hole 7 untuk bisa menuntaskan sembilan hole pertamanya dengan 1-under dan membukukan dua birdie serta satu bogey di empat hole terakhirnya untuk mencatatkan skor 70
dan skor total 132.
”Hari ini pukulan saya sebenarnya tidak begitu jelek. Tapi putting saya sedikit bermasalah, bahkan dari
jarak sekitar 1,8 meter,” tutur Sarasmut. ”Posisi pin yang ada di depan seharusnya lebih memudahkan,cuma karena putting saya kurang bagus, jadinya saya kesulitan untuk memanfaatkan peluang birdie.”
Meskipun skornya kali ini jauh dibandingkan hasil pada putaran pertama, Sarasmut masih memegang
keunggulan lima stroke dari pesaing terdekatnya di tempat kedua, Kittada Kosalutta, yang juga menorehkan skor 2-under 70 berkat kombinasi empat birdie dan dua bogey. Catatan ini menempatkannya di posisi kedua dengan skor total 7-under 137.
Meski harus menghadapi persaingan dari dua pegolf tangguh dari Negeri Gajah Putih, Teuku Husein M.Danindra masih memiliki kesempatan untuk memberi kejutan sekaligus mengikuti langkah Kentaro Nanayama dalam menjuarai kejuaraan ini.
Tampil untuk pertama kalinya pada ajang Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship, pegolf yang akrab disapa Husein ini justru menampilkan permainan solid yang membawanya ke posisi bersaing.Permainan approach dan putting yang solid membantunya menorehkan enam birdie dengan tiga bogey
untuk catatan skor 69.
Sempat mengawali permainannya dengan bogey di hole 1, Husein langsung menorehkan dua birdie secara
berturut-turut di dua hole berikutnya, dan mencatatkan birdie ketiga dan keempatnya dari hole 6 dan 8. Ia bahkan sempat berpeluang mencatatkan skor yang lebih baik setelah kembali menuai birdie, kali ini dari hole 13 dan 14. Sayangnya, dua bogey di tiga hole terakhir membuatnya harus puas dengan catatan 3-under.
”Sebenarnya, ini pertama kalinya saya mengikuti Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship ini, jadi rasanya senang sekali karena ajang seperti ini pasti memberi pengalaman berarti buat saya,” tutur Husein.
”Hari ini sebenarnya permainan approach dan putting saya bagus. Pola pikir saya pada hari ini ialah cuma bermain agresif karena pukulan driver saya sedang bagus sehingga bisa memainkan pitching wedge atau wedge untuk memukul ke green,” tambahnya.
Dengan selisih tujuh pukulan dari pemuncak klasemen, Husein pun sadar bahwa satu-satunya cara untuk
bisa menciptakan kejutan ialah bermain lebih bagus dan memiliki mentalitas agresif pada 18 hole terakhir
besok. ”Saya berharap besok bisa bermain lebih baik dan main lebih agresif dan memainkan permainan saya sendiri,” tandasnya.
Sementara dari kategori putri, pergeseran puncak klasemen terjadi setelah pimpinan klasemen hari pertama, yang merupakan salah satu andalan Indonesia, Elaine WIdjaja harus puas menutup 18 hole
keduanya dengan skor even par 72. Meski performanya terkesan menurun jika dibandingkan pada hari pertama, penampilannya pada putaran kedua ini menunjukkan kegigihan yang layak diapresiasi.
Tak kunjung mendapatkan birdie di tujuh hole pertamanya, ia sempat tersandung oleh bogey di hole 8, namun berhasil bangkit dengan birdie di hole 9. Kondisi green yang lebih keras ketimbang putaran pertama turut menambah tantangan untuk mengendalikan bola sehingga alih-alih mendapat birdie, Elaine justru menuai bogey dari hole 11 dan 15.
Beruntung di dua hole terakhir ia berhasil mencatatkan birdie sehingga
masih memberinya peluang untuk menjadi pegolf putri Indonesia pertama yang menjuarai ajang ini sejak Rivani Adelia Sihotang melakukannya pada tahun 2014.
”Awalnya saya merasa kesulitan mengeksekusi pukulan approach, tapi permainan saya masih terbantu
oleh chipping saya,” jelas Elaine. ”Dalam posisi 2-over, saya akhirnya bisa melakukan pukulan approach
yang lumayan bagus di hole 17 sehingga bisa memasukkan putt birdie di sana. Lalu di hole terakhir saya menyisakan jarak sekitar 10 meter dari lubang dan saya melakukan chipping di sana. Saya merasa bisa memasukkan bola dari sana dan berusaha untuk lebih percaya diri karena saya juga membutuhkan birdie
supaya bisa kembali ke even par, dan ternyata benar-benar masuk!”
Dengan Elaine yang bermain even par, posisi teratas beralih ke tangan pegolf Singapura Chen Xing Tong,
yang mencatatkan skor terendah pada putaran kedua, 4-under 68, yang di antaranya diwarnai oleh lima
birdie berturut-turut dari hole 2. Pegolf berusia 14 tahun ini bahkan tidak sadar bahwa dirinya berada di posisi teratas menuju putaran final.
”Sebenarnya, saya tidak menyangka bisa bermain sebagus ini. Seminggu sebelum menuju ke sini saya baru saja mengikuti kamp selama empat hari, dan selama empat hari itu saya tidak bermain golf sama sekali.Saya hanya mengingatkan diri saya supaya tidak bermain dengan skor 80 pada ajang ini.” tuturnya. ”Hari ini
pukulan approach saya sangat bagus dan merasa short game saya juga lebih baik daripada kemarin.”
Selain mempertandingkan kejuaraan individu, Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship juga
memperebutkan gelar beregu. Untuk sementara, Tim Thailand 1 yang terdiri dari Siradech Chanha dan Parin Sarasmut mendominasi posisi teratas dengan skor total 277, unggul sembilan pukulan dari Tim Jepang yang diwakili oleh Yuzuki Shirano dan Hiroki Ishiguchi, serta unggul 15 stroke dari duet Indonesia
Rayhan Abdul Latief dan Jonathan Manuel Wijanto.
Adapun dari kategori beregu putri, Valencia Chang dan Chen Xing Tong dari Singapura mencatatkan skor
285, unggul 3 stroke atas duo Jepang Ryou Manaka dan Yuka Nishina, serta 7 stroke lebih baik daripada Suvichaya Vinijchaitham dan Jiranan Lim dari Thailand.
Hole-in-one juga kembali tercipta pada putaran kedua. Pegolf Jepang Yuka Nishina sukses memasukkan bolanya dalam satu pukulan di hole 3 dengan menggunakan wedge-nya, sekaligus membantunya
mencatatkan skor 70.