JAKARTA, Cobisnis.com – Imbas invasi Rusia ke Ukraina tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, namun juga pada pariwisata. Sejumlah negara membatasi perjalanan internasional Rusia sebagai sanksi ekonomi.
Namun, tidak dengan Indonesia yang masih membuka pintu masuk untuk wisatawan mancanegara (wisman) dari Ukraina maupun Rusia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia masih menginginkan wisatawan kedua negara itu untuk datang ke Indonesia, terutama ke destinasi favorit Bali.
Alasanya, karena Ukraina dan Rusia menyumbang angka pergerakan turis asing dan devisa yang tinggi. “Kita masih membuka peluang untuk wisatawan Ukraina dan Rusia berwisata di Indonesia,” tuturnya dalam Weekly Press Briefing, dikutip Rabu, 2 Maret.
Seperti diketahui, konflik antara Rusia dan Ukraina pecah sejak Pekan lalu setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer secara penuh ke Ukraina. Dampaknya, sejumlah negara pun membatasi perjalanan internasional Rusia sebagai sanksi ekonomi.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan pemerintah tidak ingin konflik antar-dua negara tersebut memperngaruhi pemilihan pariwisata di Tanah Air. Pemerintah bahkan sudah memiliki rencana untuk membuka penerbangan langsung dari negara-negara tersebut khususnya dari Moskow ke Bali.
Apalagi, kata Sandiaga, dari capaian sebelumnya wisatawan mancanegara dari Rusia dan Ukraina sangat potensial baik dari sisi pengeluaran hingga lama masa tinggalnya.
“Tentang konflik Rusia dan Ukraina ini akan mempengaruhi dari segi jadwal maupun dari segi kepastian dan keamanan daripada wisatawan ini. Kami (antar-kementerian) terus berkoordinasi dan kan saya juga tadi masih berbalas pesan dengan rekan-rekan yang sedang mengurus penerbangan langsung dari Moskow ke Bali,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Produk Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa mengatakan bahwa jumlah wisatawan mancanegara dari Rusia dan Ukraina terus mengalami pertumbuhan tiap tahunnya.
Lebih lanjut, Rizki mengatakan pemerintah terus menggalakkan potensi tersebut. Meski begitu, di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina yang memanas, pemerintah juga akan fokus mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara dari negara lain yang tidak kalah besar.
“Kami melihat negara-negara yang tidak terdampak (perang) seperti Australia. Daripada fokus itu (Rusia dan Ukraina) dan Australia sudah membuka (border) kita melihat ini (Australia) dulu,” jelasnya.