Cobisnis.com – Laporan terbaru Pacific Asia Travel Association (PATA) bersama Twenty31 Consulting Inc. dan AGODA menyatakan digitalisasi dan inovasi adalah kunci bagi ketahanan Usaha Kecil Menengah (UKM) seiring bangkitnya industri perjalanan dan traveling di seluruh dunia pasca pandemi Covid-19
Riset yang dirilis World Travel Market baru-baru ini secara umum menyoroti peranan Agen Perjalanan Online (Online Travel Agency /OTA) di dunia dan Asia Pasifik, khususnya dalam pemulihan dan perjalanan UKM di industri hospitality yang sangat bergantung kepada transformasi digital.
Laporan ini menunjukkan bagaimana UKM menggunakan platform seperti AGODA memanfaatkan teknologi dalam menjangkau target secara spesifik di belahan dunia lain. AGODA juga membantu hotel UKM berpartisipasi dalam beberapa program kemitraan pemerintah di Asia.
“Agen Perjalanan Online (OTA) berperan penting dalam proses pemulihan. UKM bisa memanfaatkan data mereka dan mendigitalkan untuk beradaptasi dan membangun ketahanan jangka panjang,” kata Dr. Mario Hardy, CEO Pacific Asia Travel Association, mengomentari riset tersebut.
Berikut tiga kesimpulan tentang riset bertajuk “The Role of Online Travel Agencies (OTAs) in supporting Asia-Pacific SMEs in Recovery” tersebut:
1. UKM harus memanfaatkan platform digital OTA untuk mempercepat pemulihan.
Data dan marketing sangat penting bagi UKM hospitality untuk memahami tren dan menjangkau target baru, terutama usai pandemi. UKM yang telah memanfaatkan OTA bisa mengurangi investasi top-down terutama dalam fitur pembayaran, dukungan pelanggan, dan upaya pemasaran.
OTA bicara teknologi dan kreativitas. OTA menggunakan teknologi untuk menjadi kreatif dan mendapatkan pelanggan. Berbagai OTA telah mengembangkan peluang untuk diversifikasi destinasi sehingga mendorong pariwisata di kota-kota yang tergolong “kelas” kedua dan ketiga.
2. Penggunaan informasi data akan membuktikan keberlangsungan dan ketahanan UKM di masa depan.
OTA merupakan partner teknologi yang tepat untuk membantu UKM dalam menyediakan pemahaman komprehensif mengenai informasi data. Informasi data digunakan untuk mengoptimalkan pendapatan melalui meta-search, machine learning, Artificial Intelligence (AI), diversifikasi produk, dan sentralisasi platform.
3. Kolaborasi pemerintah, OTA, dan UKM sangat krusial.
Kolaborasi antara swasta-publik sangat krusial guna mendorong kepercayaan masyarakat untuk melakukan perjalanan dan berwisata. Pemerintah harus menjadi fasilitator. Misalnya, memanfaatkan keahlian komersial sektor swasta dalam menemukan dan menciptakan peluang baru untuk meningkatkan industri, bisnis, dan kehidupan yang terdampak Covid-19.
Pemerintah dapat berbuat lebih banyak untuk melibatkan sektor swasta, terutama seputar pengambilan keputusan dan pemasaran kooperatif.
“Perusahaan pariwisata UKM yang tidak mampu menempatkan diri dalam tech moat – mereka tidak akan bisa melakukan analisa data yang kompleks dan pemasaran global internal,” kata Greg Wong, Managing Director of Global Affairs Agoda.