JAKARTA, Cobisnis.com – PT KAI Commuter (KCI) telah membeberkan alasan di balik keputusan mereka untuk mengimpor tiga Kereta Rel Listrik (KRL) baru dari China, meskipun penawaran harga dari Jepang lebih rendah. Kontrak Kerjasama Pengadaan Sarana KRL Baru senilai Rp 783 miliar telah ditandatangani pada 31 Januari 2024 di Beijing, China.
Dalam pertemuan dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen pada Selasa (19/9/2023), Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI, John Robertho, membagikan Proposal Harga dari JR East pada 30 Juni 2023. Proposal tersebut menunjukkan bahwa harga tiga KRL baru dari Jepang hanya Rp 676,8 miliar (dengan asumsi kurs Rp 104,44 per yen).
Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, menjelaskan bahwa selama proses pengadaan, KCI telah menjajaki berbagai penyedia dan manufaktur dari beberapa negara produsen sarana KRL. Proposal resmi dari produsen KRL Jepang, J-TREC, diterima pada Oktober 2023.
Selain J-TREC, KCI juga menjajaki perusahaan manufaktur kereta api Korea Selatan seperti Wojin dan Dawonsys, serta perusahaan asal China yang juga memproduksi Kereta Cepat Whoosh, yaitu China Railway Construction Corporation (CRRC) Sifang Qingdao.
Setelah menerima proposal dari berbagai perusahaan, KCI memutuskan untuk bekerja sama dengan CRRC Sifang. Anne Purba menyatakan, “CRRC Sifang dapat memenuhi spesifikasi teknis dan waktu pengiriman sesuai persyaratan, dengan harga yang kompetitif dibandingkan produk lainnya.”
Keputusan ini juga dipengaruhi oleh reputasi dan rekam jejak CRRC Sifang, yang telah bekerja sama dengan 28 negara di seluruh dunia untuk menyediakan sarana commuter EMU dengan berbagai kondisi di negara penerima. Selain itu, dalam kerja sama ini, KCI dan CRRC Sifang sepakat untuk melakukan transfer pengetahuan terkait penanganan operasional KRL ke depan.
Proses pengadaan sarana KRL baru ini merupakan langkah KCI dalam mengakomodir perkiraan 2 juta pengguna KRL Jabodetabek per hari pada tahun 2025. Saat ini, volume pengguna KRL Jabodetabek pada hari kerja berkisar antara 870.000 hingga 950.000 orang per hari, dengan volume tertinggi tercatat pada Januari 2024, mencapai 941.771 orang pada Senin (2/1/2024). Rata-rata volume harian mencapai 877.846 orang.









