MATARAM, Cobisnis.com – Sampai dengan Oktober 2021, PT Jamkrindo bersama dengan anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar), mencatat volume penjaminan sebesar Rp 159 Triliun dengan perincian untuk penjaminan KUR sebesar Rp 116 Triliun, untuk penjaminan PEN sebesar Rp 15 Triliun dan penjaminan non KUR sebesar Rp 28 Triliun.
“Jumlah debitur terjamin yang telah diberikan penjaminan kredit oleh PT Jamkrindo sebanyak 21.01 juta UMKM,” demikian disampaikan Direktur Utama PT Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan saat menerima kunjungan kerja Komisi VI di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat 19 November 2021.
Kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI yang dipimpin oleh I Nyoman Parta Anggota DPR RI Komisi VI ini menyoroti sejumlah persoalan salah satunya penjaminan kredit UMKM.
Komisi VI DPR juga meminta agar PT Jamkrindo lebih progresif dan meningkatkan kinerja agar lebih fokus dan afirmatif untuk kemajuan UMKM.
Selain itu kunjungan kerja juga dilakukan ke PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) untuk meninjau pelaksanaan event dunia di sirkuit Mandalika.
Turut hadir pula Asisten Deputi bidang Asuransi dan Dana Pensiun Kementerian BUMN, Anindita Eka Wibisono dan juga menemani Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko PT Jamkrindo I. Rusdonobanu dan Sekda Lombok Barat mewakili Bupati Lombok Barat Agus Gunawan.
Dirut PT Jamkrindo, Putrama Wahju Setyawan menjelaskan bahwa Jamkrindo senantiasa meningkatkan aksesibilitas finansial UMKM dan koperasi melalui penyediaan penjaminan yang inovatif, kompetitif dengan pelayanan profesional, efektif dan efisien secara berkelanjutan.
Tak hanya itu, Jamkrindo memiliki marketplace guarantee yaitu www.umkmlayak.co.id yang merupakan platform digital yang dibuat sebagai layanan akses modal usaha UMKM dan kebutuhan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. Dalam membantu UMKM mengakses pembiayaan, platform UMKM Layak menjembatani antara UMKM yang memerlukan pembiayaan dengan lembaga keuangan yang menyalurkan pembiayaan UMKM.
Selain itu, Putrama Wahju Setyawan juga mengatakan Jamkrindo sebagai perusahaan penjaminan terbesar, terlibat aktif dalam upaya mendorong agar UMKM bisa naik kelas. Ia menilai penguatan UMKM ke depan dapat dilakukan dengan penguatan infrastruktur digital dan akses terhadap permodalan yang mudah dan tepat sasaran.
“Kami menyiapkan berbagai infrastruktur dan akses pendukung demi memberikan kemudahan pengajuan penjaminan. Tak lupa juga untuk mengakomodir kebutuhan UMKM dalam hal pemberdayaan sehingga kedepannya dapat menjadi UMKM Naik Kelas,” kata Putrama .
PT Jamkrindo ialah perusahaan penjamin terbesar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan penjaminan kredit, Jamkrindo memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan nonprogram. Pada penjaminan program, PT Jamkrindo memiliki produk penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) dan penjaminan kredit modal kerja (KMK) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Adapun, untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya adalah penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang. Kemudian surety bond, customs bond, penjaminan keagenan kargo, penjaminan supply chain financing (invoice financing), dan penjaminan bagi lembaga fintech.
Sebagai bagian dari holding Indonesia Financial Group (IFG) Jamkrindo berkomitmen untuk menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas.*