JAKARTA, COBISNIS.COM – Pada Kamis, 26 September 2024, Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas menggelar acara rutin Economic Outlook secara virtual melalui Zoom. Topik yang dibahas pada sesi kali ini adalah “Mandiri Macro Market Brief: Thriving Through Transition,” dengan berbagai pembicara dari Tim Office of Chief Economist Bank Mandiri. Acara ini dibuka oleh Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria, yang menyoroti pentingnya adaptasi ekonomi dalam menghadapi transisi global.
Andry Asmoro, Chief Economist Bank Mandiri, dalam paparannya menjelaskan bahwa perkembangan ekonomi Indonesia pada paruh pertama tahun 2024 menunjukkan tren yang semakin menguat. Sektor-sektor yang terkait dengan mobilitas, seperti hotel, restoran, transportasi, dan pergudangan, mencatat peningkatan signifikan.
Peningkatan ini didorong oleh perubahan gaya hidup yang lebih dinamis, terutama dari kelompok usia muda yang menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.
Selain itu, sektor manufaktur juga menunjukkan kinerja positif, terutama industri yang mendukung program hilirisasi, seperti industri logam dasar. Sektor manufaktur yang berorientasi domestik, seperti industri makanan-minuman dan kimia farmasi, juga tumbuh relatif tinggi.
Namun, industri manufaktur berorientasi ekspor seperti garmen, furnitur, dan elektronik menghadapi tekanan karena melemahnya permintaan global. Ke depan, sektor ini diharapkan membaik seiring dengan berakhirnya era suku bunga tinggi dan pemulihan ekonomi global.
Sektor Komoditas dan Tantangan Normalisasi Harga
Dendi Ramdani, Head of Industry & Regional Research Bank Mandiri, menyoroti sektor komoditas yang menjadi tulang punggung ekspor Indonesia. Meski menghadapi tekanan akibat normalisasi harga dalam dua tahun terakhir, sektor ini tetap menguntungkan.
Ramdani menekankan pentingnya efisiensi di sektor komoditas untuk menjaga daya saing ekspor di tengah harga yang fluktuatif. Harapan terhadap pemulihan ekonomi global pasca-penurunan suku bunga the Fed juga memberikan prospek positif bagi harga komoditas ke depan.
Outlook Ekonomi 2025: Harapan Pasca Suku Bunga Tinggi
Tim Office of Chief Economist memperkirakan perkembangan ekonomi Indonesia akan terus mengalami perbaikan setelah berakhirnya era suku bunga tinggi.
Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia dan the Fed diprediksi akan mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama melalui penguatan permintaan domestik dan peningkatan sektor ekspor.
Selain itu, penguatan nilai tukar Rupiah dan penurunan beban bunga akan memberikan keuntungan tambahan bagi sektor-sektor yang memiliki ketergantungan tinggi pada impor.
Acara ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Indonesia dapat tetap “berkembang melalui transisi” dalam menghadapi tantangan global di masa depan.