Cobisnis.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan negara masih kurang dari target hingga akhir Agustus 2020, tercatat semester pertama sebesar Rp1.028,02 triliun atau minus 13,5 persen dibandingkan periode yang sama di 2019.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa saat ini penerimaan negara terkontraksi. Ini terlihat dari defisit anggaran mencapai Rp330,2 triliun atau 2,01 persen dari PDB. Defisit anggaran tersebut melesat hingga 79,5 persen dibandingkan akhir Juli 2019 yang hanya Rp183,9 triliun atau 1,16 dari PDB.
“Kalau kita lihat APBN, penerimaan mengalami tekanan, belanja naik akibat Covid-19. Ini memberikan dampak ke APBN akan sangat besar. Defisit 2 persen dari GDP kita, sampai akhir tahun diestimasi 6,34 persen dari GDP,” kata Sri Mulyani, seperti dilansir iNews, Selasa (25/8/2020).
Kendati demikian, jika dilihat secara rinci, penerimaan negara dari perpajakan (pajak dan bea cukai) sebesar Rp795,95 triliun. Realisasi ini baru mencapai 56,67 persen dari target Rp1.404,5 triliun.
Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 232,07 triliun. Ini mencapai 78 persen dari target Rp 294,14 triliun. Realisasi PNBP turun 9,7 persen jika dibandingkan periode Agustus 2019 yang mencapai Rp257,16 triliun.