JAKARTA,Cobisnis.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pekerjaan pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) di Ibu Kota Nusantara Kalimantan Timur, tahun ini.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengatakan, pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi berupa rumah susun (Rusun) sekitar 567 miliar tersebut ditargetkan selesai pada awal 2023 mendatang.
“Kami terus memantau dan mempercepat pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi di IKN,” kata Iwan dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 17 November.
Menurut Iwan, pembangunan HPK ini akan dirampungkan selama 145 hari.
Pembangunannya sendiri telah dimulai sejak 29 Agustus 2022, dan ditargetkan selesai pada 20 Januari 2023, dengan kontraktor pelaksana pembangunan adalah PT Wijaya Karya Gedung dan PT Adhi Karya (Persero).
Dalam pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi, kata Iwan, Kementerian PUPR menerapkan sekitar tiga kriteria pelaksanaan pembangunan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST).
“Pertama adalah environmental atau lingkungan dengan menerapkan lean construction dan green construction, kedua adalah social atau sosial, bertujuan memberikan fasilitas yang lebih layak bagi para pekerja konstruksi yang membangun IKN. Yang ketiga adalah governance atau tata kelola perusahaan, yakni membangun tata kelola konstruksi yang lebih rapi, sehat, efisiensi, dan efektif,” jelasnya.
Ia mengatakan, pemanfaatan teknologi konstruksi modular pada pembangunan HPK merupakan salah satu upaya pemerintah mencapai kriteria ESG dan menjadi prototipe lean, serta green construction di Indonesia.
“Setidaknya ada 368 pekerja yang terlibat. Kami juga menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 agar pekerjaan di lapangan berjalan sesuai rencana dan aman dari sisi kontruksi,” pungkasnya.