Cobisnis.com – PT Brantas Abipraya (Persero) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membenahi NTT, khususnya Kupang, melalui Proyek Tanggap Darurat untuk percepatan peningkatan konektivitas yaitu penanganan jalan nasional di Kupang. Terutama Proyek Pekerjaan Tanggap Darurat Longsoran Batu Putih cs.
“Kami akan fokus dalam penanganan jalan nasional tepatnya di Jalan Batu Putih, agar cepat rampung dan lekas dapat dimanfaatkan bagi masyarakat. Ini adalah bukti komitmen kami sebagai salah satu BUMN konstruksi yang selalu ada untuk Indonesia, ini merupakan upaya kami membangun kembali infrastruktur di Kupang,” kata Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Miftakhul Anas, dalam keterangannya, Selasa (4 Mei 2021).
Sejumlah daerah diketahui masih terisolasi pasca bencana banjir bandang akibat badai siklon tropis Seroja di sejumlah daerah di NTT. Hal ini dikarenakan banyaknya jalan yang rusak, bahkan terputus. Mulai dikerjakan pada 15 April 2021, Brantas Abipraya menyampaikan keoptimisannya dapat menyelesaikan penanganan jalan ini pada 15 Oktober 2021.
Nantinya, diharapkan dapat membuka akses kendaraan roda dua maupun roda empat sehingga proses evakuasi dapat semakin lancar dan cepat tertangani secara merata, serta mempermudah pendistribusian logistik.
“Saat ini kami sedang melakukan pembersihan lahan dari sedimen atau endapan lumpur di jalan serta pengukuran. Setelah ini baru kami membuat design penanganan permanen dan tentunya berdasarkan data soil investigation akan dibuat design tersebut lalu dievaluasi dan disetujui Bersama oleh team leader Manajemen Kostruksi, Pejabat Pembuat Komitmen perencanaan dan Kepala Satuan Kerja perencanaan,” jelas Danang Wicaksana selaku Project Manager Proyek Pekerjaan Tanggap Darurat Longsoran Batu Putih cs.
Dalam penanganan jalan nasional sepanjang sekitar 10 kilometer dengan lebar 7 meter ini harus dilakukan DPT Beton, Plat Dekker, pekerjaan Shorcrete, Soil Nailing dan Saluran karena selain longsor jalan di Jalan Batu Putih, terjadi juga longsor tebing karena bencana banjir tersebut. Pekerjaan Bronjong pun akan dilakukan guna memperkuat tebing.
Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo sempat berkunjung langsung, meninjau ke lokasi (22 April 2021). Dalam kesempatan tersebut beliau mengatakan bahwa dalam bencana ini pasti Negara hadir untuk masyarakat,
“Ini kan bencana, sehingga kami fokus membangun, agar rakyat bisa gunakan akses jalannya,” katanya.
Sebagai tambahan informasi, diketahui, badai siklon tropis Seroja telah menerjang 10 kabupaten dan 1 kota di NTT, antara lain; Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur (banjir bandang), Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende. Selain akses jalan yang terputus, banyak rumah masyarakat yang hancur bahkan dilaporkan bencana ini sampai memakan korban jiwa.
Sebelumnya, Brantas Abipraya melalui Abipraya Peduli juga telah menyalurkan bantuan berupa kebutuhan logistik meliputi obat-obatan dan vitamin, teh, kopi, mie instan, gula. Tak hanya itu, perusahaan konstruksi berplat merah ini juga menyampaikan beras, susu cair, minyak goreng, Ada juga makanan ringan, perlengkapan bayi seperti bedak, minyak telon, popok sekali pakai dan susu bayi serta pembalut untuk wanita.
“Iya kami targetkan pengerjaan ini selesai tepat waktu. Sesuai dengan apa yang disampaikan Bapak Wamen PUPR, kami akan fokus selesaikan dengan mengutamakan kualitas mutu, tepat waktu, pelayanan dan K3, agar masyarakat NTT dapat merasakan manfaatnya, dan rampungnya jalan ini juga dapat akses percepatan pembangunan Kupang dan sekitar,” tutup Miftakhul Anas.