• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Tuesday, December 30, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Ekonomi Bisnis

OVO Bersama Bareksa dan Syailendra Capital Hadirkan Reksa Dana Syariah dengan Fitur Pencarian Instan

Nina Karlita by Nina Karlita
July 5, 2021
in Ekonomi Bisnis
0
OVO Bersama Bareksa dan Syailendra Capital Hadirkan Reksa Dana Syariah dengan Fitur Pencarian Instan

JAKARTA, Cobisnis.com – Platform pembayaran digital, rewards, dan layanan finansial terdepan di Indonesia, OVO terus berinovasi dalam menyediakan layanan keuangan yang komprehensif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Kali ini, OVO bersama Bareksa, platform finansial dan investasi terintegrasi pertama di Indonesia dan Syailendra Capital, manajer investasi independen terkemuka di Indonesia, menghadirkan produk investasi terbaru yaitu Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid (Reksa Dana Syariah SOBAT Likuid) di aplikasi OVO.

Hadirnya produk reksa dana pasar uang syariah pertama di Indonesia yang bisa dicairkan secara instan ke uang elektronik (e-money) ini merupakan bentuk komitmen OVO bersama para mitranya untuk ikut memajukan ekonomi syariah Indonesia yang terus berkembang.

Perkembangan gaya hidup syariah di negara-negara bermayoritas Muslim, termasuk Indonesia, bahkan di dunia semakin besar dari tahun ke tahun. Potensi Indonesia yang besar dalam ekonomi syariah juga sudah mulai terlihat progresif.

Menurut laporan Global Islamic Economy Report, permintaan akan produk dan layanan yang berbasis syariah meningkat cukup signifikan. Ekonomi syariah di Indonesia meningkat dari posisi ke 10 pada 2018 menjadi posisi ke 4 pada 2020.

Hal ini berbanding lurus dengan temuan survei yang dilakukan OVO, dimana setidaknya 40 persen pengguna OVO menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi produk investasi berbasis syariah di aplikasi OVO.

Berdasarkan data tersebut, Head of OVO | Invest, Hadibrata Mantik mengatakan, “OVO terus berkomitmen untuk membantu pemerintah mempercepat literasi dan penetrasi keuangan di Indonesia, tidak hanya keuangan konvensional tetapi juga keuangan syariah. Dengan hadirnya Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid di aplikasi OVO, kami ingin memberikan pilihan yang lebih beragam bagi pengguna OVO dalam berinvestasi.”

“Tidak hanya itu, produk ini menggarisbawahi komitmen kami dalam membuka akses yang terjangkau, terpercaya, dan nyaman dalam pengelolaan investasi,” tambahnya.

Mantik menyebut, seperti reksa dana pasar uang yang sebelumnya sudah diluncurkan pada halaman OVO | Invest pada aplikasi OVO, Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid juga memiliki beberapa keuntungan dan kemudahan.

Pengguna OVO bisa mulai berinvestasi hanya dengan Rp 10.000. Lalu ada juga fitur pencairan secara cepat, yaitu fitur unik yang memungkinkan investor untuk mencairkan investasi mereka ke saldo OVO Cash dengan sangat cepat, sehingga nyaman digunakan untuk pembayaran transaksi uang elektronik. Fitur ini menjadi yang pertama hadir di Indonesia dalam hal produk reksa dana pasar uang syariah dengan pencairan instan ke uang elektronik.

Sesuai namanya, produk Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid akan berfokus pada pengelolaan aset-aset syariah yang sesuai dengan tata kelola produk investasi syariah.
Meskipun dapat dimiliki dengan biaya yang minim, produk ini menawarkan bagi hasil investasi yang lebih tinggi dari produk deposito dengan target bagi hasil mulai dari 3% hingga 6%. Sehingga pengguna OVO kini bisa mendapatkan imbal balik yang cukup baik atas dana yang disimpan di OVO.

Sementara Direktur Syailendra Capital, Harnugama menjelaskan bahwa Syailendra Capital yang memiliki total AUM lebih dari Rp 25 T (termasuk RDPT & KPD) pada akhir Desember 2020, melihat antusiasme investor ritel dan menawarkan produk reksa dana pasar uang syariah karena pilihan tersebut adalah yang paling mudah serta minim resiko untuk nasabah bertransaksi online.
“Dengan nilai beli minimum yang terjangkau, harapannya produk ini dapat menjadi jawaban bagi kebutuhan investasi masyarakat, sehingga mereka semakin dekat dengan goals atau tujuan keuangan yang ingin dicapai,” papar Harnugama.

Chief Research and Business Development Officer Bareksa, Ni Putu Kurniasari menjelaskan perkembangan industri reksadana syariah sepanjang dua tahun terakhir cukup pesat, yang tercermin dari data dana kelolaan dan pangsa pasar industri.

“Minat masyarakat terhadap reksadana berbasis syariah cukup besar dan semakin berkembang. Ke depan, potensinya lebih besar lagi mengingat Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar,” ujar Putu.

Menurut data OJK, nilai dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp77,5 triliun per April 2021, tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan Rp34,5 triliun per akhir 2018 . Pada saat yang sama, pangsa pasar reksadana syariah juga membesar menjadi 13,65 persen pada akhir April 2021. Angka ini melesat dibandingkan dengan 6,82 persen saja per akhir 2018.

Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie, GCertFP, CFP menyambut baik kehadiran Reksa Dana Syariah SOBAT Likuid di aplikasi OVO. Sebab, Prita menilai saat ini ekonomi syariah sudah bukan lagi menjadi tren tapi sudah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat Indonesia.

Karena itu, kehadiran reksa dana pasar uang syariah di OVO bisa menjadi pilihan lain bagi masyarakat yang ingin berinvestasi namun dengan tetap mengedepankan prinsip syariah.

“Menurut saya, adanya pilihan berinvestasi reksa dana pasar uang syariah di aplikasi OVO merupakan suatu inisiatif yang baik. Karena melihat semakin pesatnya perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, tentu akan semakin banyak juga orang yang akhirnya mulai beralih ke produk-produk syariah,” ujarnya.

“Reksa dana pasar uang syariah ini bisa menjadi menambah referensi masyarakat yang ingin berinvestasi, dengan semakin banyaknya pilihan, tentu masyarakat akan lebih mudah menentukan mana instrumen investasi yang kira-kira cocok untuk mereka. Ini juga akan membuat masyarakat semakin teredukasi dan semakin cerdas dalam berinvestasi,” pungkasnya.

Premium WordPress Themes Download
Download WordPress Themes Free
Download Premium WordPress Themes Free
Download WordPress Themes
udemy course download free
download coolpad firmware
Download WordPress Themes Free
ZG93bmxvYWQgbHluZGEgY291cnNlIGZyZWU=
Tags: bareksaCobisnisOvoSyailendra Capital

Related Posts

Rekor Baru Nataru, Angkutan Umum Layani Lebih dari 10 Juta Penumpang

Rekor Baru Nataru, Angkutan Umum Layani Lebih dari 10 Juta Penumpang

by M.Dhayfan Al-ghiffari
December 29, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Arus mobilitas masyarakat Indonesia pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 mencatat rekor baru. Kementerian Perhubungan...

Emiten Milik Hapsoro Akan Dikuasai Petrindo Jaya Milik Prajogo Pangestu

Emiten Milik Hapsoro Akan Dikuasai Petrindo Jaya Milik Prajogo Pangestu

by M.Dhayfan Al-ghiffari
December 29, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), berencana mengakuisisi mayoritas saham PT Singaraja...

Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia dengan Kekayaan Puluhan Miliar USD

Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia dengan Kekayaan Puluhan Miliar USD

by M.Dhayfan Al-ghiffari
December 29, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Prajogo Pangestu adalah salah satu konglomerat terkaya Indonesia dengan kekayaan diperkirakan puluhan miliar USD. Dia dikenal sebagai...

Harga Beras Naik Sedikit Saja Daya Beli Nyungseb Ekonomi Goyang

Pemerintah Tutup Impor Beras Industri, Industri Pangan Khawatir Biaya Naik

by M.Dhayfan Al-ghiffari
December 29, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah memutuskan menutup keran impor beras industri dan beras khusus pada 2026. Kebijakan ini diambil meski pada...

Tulip, Bunga Cantik yang Berasal dari Turki tapi Populer di Belanda

Tulip, Bunga Cantik yang Berasal dari Turki tapi Populer di Belanda

by M.Dhayfan Al-ghiffari
December 29, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Tulip, bunga yang identik dengan Belanda, sebenarnya berasal dari wilayah Asia Tengah dan Turki. Bunga ini sudah...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Harga Beras Naik Sedikit Saja Daya Beli Nyungseb Ekonomi Goyang

Pemerintah Tutup Impor Beras Industri, Industri Pangan Khawatir Biaya Naik

December 29, 2025
Transaksi Naik Tajam di Promo 12.12, Tokopedia dan TikTok Shop Pacu Brand Lokal Tembus Pasar Regional

Transaksi Naik Tajam di Promo 12.12, Tokopedia dan TikTok Shop Pacu Brand Lokal Tembus Pasar Regional

December 29, 2025
Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia dengan Kekayaan Puluhan Miliar USD

Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia dengan Kekayaan Puluhan Miliar USD

December 29, 2025
Emiten Milik Hapsoro Akan Dikuasai Petrindo Jaya Milik Prajogo Pangestu

Emiten Milik Hapsoro Akan Dikuasai Petrindo Jaya Milik Prajogo Pangestu

December 29, 2025
BSN Kembangkan Layanan di Pemalang

BSN Kembangkan Layanan di Pemalang

December 29, 2025
BNI Gulirkan Program Restrukturisasi Kredit bagi Nasabah Terdampak Bencana di Sumatra

BNI Gulirkan Program Restrukturisasi Kredit bagi Nasabah Terdampak Bencana di Sumatra

December 29, 2025
Banding Terakhir Gagal, MA Korea Tetapkan Hukuman Mantan Member NCT Taeil

Banding Terakhir Gagal, MA Korea Tetapkan Hukuman Mantan Member NCT Taeil

December 29, 2025
Rekor Baru Nataru, Angkutan Umum Layani Lebih dari 10 Juta Penumpang

Rekor Baru Nataru, Angkutan Umum Layani Lebih dari 10 Juta Penumpang

December 29, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved