JAKARTA, Cobisnis.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) serta berbagai pemangku kepentingan di Sumatera Utara menyelenggarakan Festival UMKM Toba Vaganza dengan tema “UMKM Bangkit, Ekonomi Tumbuh” di Kabupaten Simalungun, Jumat.
Kegiatan ini merupakan wujud komitmen OJK dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) melalui berbagai kegiatan pengembangan dan pemberdayaan UMKM di daerah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka menjelang HUT Satu Dasawarsa OJK sebagai wujud terus Mengabdi Untuk Negeri.
Pembukaan Festival UMKM Toba Vaganza dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekda Sumatera Utara Afifi Lubis, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, Bupati Pakpak Barat Franc Bernhard Tumanggor, Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Ibrahim, Direktur Tresuri dan Internasional BNI, Henry Panjaitan serta beberapa pejabat dari kementerian/lembaga dan pimpinan Industri Jasa Keuangan (IJK). Kegiatan tersebut juga turut disaksikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI antara lain H. Gus Irawan Pasaribu, Hidayatullah dan Sihar Sitorus.
“Pelaksanaan Festival UMKM Toba Vaganza diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM mencakup penguatan manajemen usaha, kualitas produk, akses pasar, kapasitas dan kapabilitas UMKM yang dilakukan secara end-to-end dalam satu ekosistem terintegrasi yang berbasis teknologi,” kata Wimboh dalam sambutannya.
Untuk mendukung dan memperluas akses keuangan bagi UMKM, OJK bersama-sama dengan pemerintah daerah setempat, IJK dan juga stakeholders lainnya juga memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi peran aktif OJK dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui berbagai kebijakan yang telah dilakukan.
“Saya mengapresiasi langkah OJK untuk menginisiasi pelaksanaan skema KUR klaster di berbagai daerah di Indonesia. OJK memegang peranan penting dalam pengembangan UMKM di daerah terutama dalam memperluas akses pembiayaan.
KUR klaster dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian dan meningkatkan produktivitas di masyarakat,” kata Luhut.
Luhut juga mengimbau seluruh masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol Kesehatan meskipun tren kasus Covid-19 telah melandai. Sehingga upaya percepatan vaksinasi Covid-19, pemberian stimulus kepada IJK dan pelaku UMKM, serta pelonggaran mobilitas masyarakat dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan dapat terus mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Program KUR klaster ini diharapkan akan terus direplikasi untuk membantu para pelaku UMKM memperoleh dukungan pembiayaan, pendampingan, hingga pemasaran sehingga turut andil memperluas akses keuangan masyarakat dan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Khusus di Sumatera Utara, skema KUR klaster diterapkan untuk pengembangan klaster pertanian terutama untuk komoditas kopi dan jagung. Pelaksanaan skema ini juga didukung partisipasi pembiayaan dari perbankan.
Festival UMKM Toba Vaganza yang diinisiasi oleh OJK dan didukung oleh IJK dan pelaku start-up ini akan dilaksanakan di dua lokasi yaitu di Kabupaten Simalungun pada tanggal 12 s.d. 14 November 2021 dilanjutkan di Atrium Centre Point Mall, Medan pada tanggal 15 s.d. 21 November 2021.
Kegiatan ini melibatkan 80 pelaku UMKM Binaan OJK dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD), 20 klaster penerima KUR Klaster kopi dan jagung, 33 perwakilan TPKAD di wilayah Sumatera Utara, IJK, Universitas Sumatera Utara, pelaku start-up dan e-commerce, praktisi serta masyarakat Sumatera Utara.
Sebagai bagian dari rangkaian Festival UMKM Toba Vaganza juga telah dilaksanakan talkshow dengan tema “Tantangan dan Peluang UMKM untuk Go Export ke Pasar Global”.
Narasumber pada talkshow antara lain Kementerian Perdagangan, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Universitas Sumatera Utara dan Mutigo Indonesia.
OJK mempunyai tiga fokus utama dalam mengembangkan sektor UMKM yang berbasis produk unggulan daerah. Pertama, mengumpulkan dan membina pelaku UMKM yang mengolah produk unggulan daerah (mengkurasi UMKM) dan mempercepat on-boarding ke platform digital (e-commerce).
OJK telah mengembangkan platform marketplace digital bernama UMKMMU untuk mempercepat digitalisasi pemasaran produk unggulan daerah. OJK mencatat sudah ada lebih dari 3.000 produk UMKM yang terdaftar di UMKMMU.
Kedua, mengembangkan keterampilan dan kemampuan para pelaku UMKM dalam menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan brand global dan berorientasi ekspor. OJK juga telah bekerja sama startup melalui program KAMPUS UMKM bersama Go-To.
Ketiga, memperluas akses pelaku UMKM kepada lembaga keuangan formal melalui program pembiayaan yang inovatif dan berbasis klaster diantaranya mereplikasi program KUR klaster di seluruh daerah Indonesia, mendukung pembiayaan digital dari Bank Himbara dalam program Digital Kredit UMKM atau Digiku, penyaluran pembiayaan pembiayaan alternatif melalui fintech dengan platform P2P Lending dan Security Crowdfunding serta memperluas program Business Matching yang merupakan kerjasama antara TPKAD dengan Kantor Regional/Kantor OJK.