Cobisnis.com – The National Plastic Action Partnership (NPAP) Indonesia bekerjasama dengan UpLink dan the Ocean Plastic Prevention Accelerator (OPPA) meluncurkan the Informal Plastic Collection Innovation Challenge.
Kompetisi inovasi ini ditujukan untuk mencari solusi untuk meningkatkan
pengintegrasian pekerja sektor informal di bidang pengelolaan sampah. Pendaftaran dibuka hingga 2 Mei 2021.
Kompetisi inovasi ini mengajak organisasi untuk menghasilkan solusi untuk meningkatkan efektivitas pengumpulan sampah dengan meningkatkan transparansi, kapasitas, dan peran pekerja sektor informal.
The Informal Plastic Collection Innovation Challenge terbuka untuk organisasi, perusahaan sosial, startup,
dan perusahaan yang telah mengembangkan solusi inovatif di salah satu dari tiga area fokus tantangan
dan siap untuk diimplementasikan.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi UpLink, platform digital yang
menghubungkan wirausahawan dan para pendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
https://cutt.ly/IPC-Innovation-Challenge-2021.
Mengambil Peran Menghadapi Tantangan Lingkungan
Sampah plastik di Indonesia terus meningkat mencapai level yang semakin sulit untuk dikelola. Menurut
data NPAP Indonesia, Indonesia menghasilkan sekitar 6,8 juta ton sampah plastik per tahun, dan 61% tidak terkelola.
NPAP Indonesia memperkirakan 620.000 ton sampah plastik masuk ke perairan Indonesia pada tahun 2017, bila tidak ada intervensi, jumlahnya akan meningkat 30% pada 2025 menjadi 780.000 ton per tahun.
Pelaku sektor informal, termasuk pemulung, toko barang rongsokan, dan pengepul merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam upaya pengumpulan sampah. Sektor informal mampu mengumpulkan 1 juta ton sampah plastik per tahun yang bersumber dari pemukiman warga, titik transit sampah, dan TPA.
Terdapat satu tantangan dalam pengumpulan sampah oleh sektor informal. Aktivitas sektor informal
seringkali tidak transparan, sehingga menjadi hambatan besar bagi pendaur ulang dan perusahaan untuk
memastikan praktik kerja mereka dilakukan secara etis di seluruh rantai pasokan.
Mengintegrasikan sektor informal ke dalam sistem formal akan secara signifikan meningkatkan kesejahteraan pekerja informal dan berkontribusi pada tujuan NPAP Multi Stakeholder Action Plan’s untuk menggandakan kapasitas pengumpulan dan daur ulang sampah di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mendukung inisiasi tersebut. Pemerintah, kata dia, tidak akan membiarkan krisis penanganan sampah plastik terus berkembang.
“Kami mengambil tindakan tegas di setiap tingkatan dan di setiap sektor di Indonesia untuk melakukan transformasi yang diperlukan untuk mencapai zero-plastic-pollution di Indonesia,” ujar Luhut.
The Informal Plastic Collection Innovation Challenge bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengumpulan sampah dari sektor informal yang telah memainkan peran penting dalam infrastruktur pengelolaan sampah di
Indonesia.
“Kontribusi besar sektor informal untuk mencegah pencemaran plastik belum banyak diakui dan para pemulung sering bekerja dengan bayaran rendah dalam kondisi yang tidak aman, oleh karena itu, penting bagi kita untuk menemukan solusi untuk meningkatkan kinerja serta kesejahteraan pelaku sektor informal,” kata Ketua NPAP Indonesia Sri Indrastuti Hadiputranto.