YOGYAKARTA, Cobisnis.com – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) terus mengembangkan inovasi dan digitalisasi produk untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah dan masyarakat Indonesia secara umum. BSI Mobile akan menjadi salah satu aplikasi perbankan terlengkap untuk melayani seluruh kebutuhan nasabah baik kebutuhan finansial, sosial maupun spiritual.
Saat ini BSI sudah memperkuat e-channel untuk melayani transaksi nasabah. Ini sejalan dengan teknologi yang semakin berkembang pesat, sehingga masyarakat lebih memilih bertransaksi mobile dibandingkan datang ke cabang. Nantinya, frontliner di cabang akan menjadi penasihat keuangan nasabah.
“Mobile banking saat sudah jadi andalan BSI. Sekarang transaksi di BSI melalui e-channel mencapai 95% dan hanya 5% yang ke cabang. Kami terus berinovasi menghadirkan beyond banking services untuk mobile banking. Karena melalui mobile banking BSI, nasabah juga bisa melakukan pembelian emas, penyaluran ZISWAF, membuka rekening online, mengajukan pembiayaan, melihat waktu sholat, dan berbagai kegiatan perbankan lainnya,” kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi saat menjadi pembicara dalam acara Islamic Finance Summit 2021 di Jogjakarta, Kamis (30/9/2021).
Sementara terkait peran BSI sebagai lokomotif pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, Hery menegaskan, BSI terus membangun ekosistem ekonomi syariah yang lebih kuat, salah satunya lewat kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai stakeholders agar mereka bisa memanfaatkan teknologi digital.
Dengan begitu, lanjut Hery, BSI bisa menghimpun dana yang lebih besar lewat optimalisasi dana ZISWAF serta menyalurkan pembiayaan ke berbagai sektor industri halal di Indonesia.
Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dalam sambutannya mengatakan industri halal yang sedang berkembang saat ini harus dikembangkan dengan lebih komperhensif dan berkesinambungan.
Sektor perbankan dan ekonomi syariah diharapkan mampu menjadi sumber pembiayaan bagi pelaku ekonomi, khususnya industri halal. Wapres menyebut pada laporan ekonomi syariah 2020 yang diterbitkan BI, industri jasa keuangan syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp434,52 triliun, naik 6,27 persen dibanding pada 2019.
“Sudah ada link and match antara kebutuhan ekonomi syariah dengan pembiayaan syariah dari sisi sektoral usaha. Seiring dengan tuntutan dinamika pasar di era digital, lembaga keuangan syariah dituntut untuk lebih adaptif dengan menciptakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Pemerintah juga terus mengupayakan penguatan keuangan syariah ini,” tutur Amin.
Pada kesempatan ini, diselenggarakan juga pemberian penghargaan 10th Islamic Finance Award 2021 oleh Infobank. Direktur Utama BSI Hery Gunardi, mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Syariah 2021 – The Rising Star in Islamic Banking.
Sementara BSI berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi yaitu Platinum Awards – As Sharia Institution with Predicate “10 years excellent” for Financial Performance during 2011 – 2021, The Best GCG 2020, dan The Best Performance 2020.
“Terima kasih kepada seluruh nasabah dan stakeholders atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Bank Syariah Indonesia. Tentunya penghargaan ini memacu kami untuk selalu berinovasi dan bertransformasi memberikan kinerja dan layanan yang lebih baik,” kata Hery.
Pada semester I tahun 2021, BSI mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp1,48 triliun, naik 34,29% dari periode yang sama di tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy). Kenaikan laba pada semester I tahun ini dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas.
Dengan kinerja tersebut, BSI berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp247,3 triliun hingga Juni 2021, naik sekitar 15,16% secara yoy. Untuk pembiayaan, BSI menyalurkan Rp161,5 triliun, naik 11,73% secara yoy. Dengan angka tersebut, BSI menguasai pangsa pasar industri perbankan Syariah di Indonesia saat ini.
Untuk menjaga pertumbuhan ke depan, BSI akan terus meningkatkan kapabilitas digital. Hal ini dapat dilihat dari volume transaksi kanal digital BSI tumbuh signifikan sepanjang triwulan kedua 2021. Hingga Juni 2021, nilai transaksi kanal digital BSI sudah menembus Rp 95,13 triliun. Hal ini didorong oleh jumlah user mobile banking yang menembus 2,5 juta pengguna.