Cobisnis.com ‐ PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL atau Perseroan) membukukan laba bersih di Kuartal III‐2020 sebesar Rp267,7 Miliar atau bertumbuh 3,43% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, MTDL berhasil meraih pendapatan yang stabil, sebesar Rp10 Triliun di Kuartal III‐2020.
Peningkatan diiringi dengan maraknya transformasi digital pada berbagai industri di tengah pandemi Covid‐19 sehingga terdapat peningkatan permintaan solusi digital yang signifikan.
“Tentu ini adalah hasil dari kerja keras berbagai pihak sehingga Metrodata
dapat bertumbuh dan berkontribusi di tengah pandemi ini dengan membantu perusahaan‐perusahaan dalam bertransformasi digital,” kata Presiden Direktur MTDL, Susanto Djaja, dalam siaran pers, Minggu (1 November 2020).
Selain itu, MTDL juga telah memperkuat bisnis Solusi dan Konsultasi dengan delapan pilar solusi digital Metrodata, yaitu Cloud Services; Big Data & Analytics; IT Security; Hybrid IT Infrastructure; Business Application; Digital Business Platform; Consulting & Advisory Services; dan Managed Services.
Direktur MTDL, Randy Kartadinata, mengatakan salah satu kontribusi berasal dari kenaikan pendapatan pada unit bisnis Solusi dan Konsultasi sebesar 9,14% YoY.
“Melalui pengalaman puluhan tahun di industri TIK dan bekerja sama dengan ratusan partner di bisnis Distribusi, Metrodata juga meraih laba kotor sebesar Rp893 Miliar di Kuartal III‐2020 atau bertumbuh 7,13% YoY,” kata Randy.
Di unit bisnis Distribusi, MTDL terus memenuhi kebutuhan produk-produk TIK seperti Notebook, PC,
Smartphone, dan produk Collaboration Solution yang masih banyak diminati karena adanya kebijakan Work From Home (WFH) dan pembelajaran jarak jauh.
Di sisi lain, terdapat keterbatasan persediaan Notebook dan PC di pasar yang mengerem penjualan di unit bisnis Distribusi, namun membuat kenaikan di sisi margin.
“MTDL menunjukkan posisi kas yang sangat sehat dan mencapai Rp1,78 Triliun per 30 September 2020, meningkat 212,35% YoY,” ujar Randy.
Selain itu, kata dia, pinjaman bank MTDL juga mengalami penurunan 68,97% YoY menjadi Rp 20,8 Miliar.
“Selama pandemi ini, MTDL telah melakukan upaya penagihan yang intensif, di mana seluruh tim penjualan dan penagihan telah didelegasikan untuk secara aktif menindaklanjuti tagihan kepada pelanggan, sehingga MTDL dapat memanfaatkan kas yang diterima untuk mendanai modal kerja dan belanja modal berikutnya,” jelas Randy.
Dengan semakin masifnya transformasi digital di masa pandemi yang mengharuskan banyak perusahaan mengadopsi teknologi, ini membuat kebutuhan infrastruktur dan peralatan TIK sangat dibutuhkan.
Metrodata memiliki dua unit bisnis yaitu unit bisnis Distribusi (yang telah bekerja sama dengan lebih dari 100 merek TIK ternama dunia) serta unit bisnis Solusi dan Konsultasi (yang menyediakan solusi lengkap).
“Kami akan terus mendukung transformasi digital di Indonesia,” tegas Randy.