JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ungkapkan luas lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) milik Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
“Indonesia paling kecil baru punya 24 KEK luasannya baru 21 ribu (hektare) bapak presiden,” ujarnya dalam peresmian KEK Industropolis Batang, Kamis, 20 Maret.
Airlangga menyampaikan bahwa Vietnam memiliki 4 KEK dengan luas lahan 1,6 juta hektare, Malaysia sebanyak 6 KEK dengan luas lahan 2,15 juta hektare, Thailand terdapat 10 KEK dengan luas lahan 622 ribu hektare dan Filipina sebanyak 419 KEK dengan luas lahan 20 ribu hektare.
Airlangga menyampaikan 24 KEK tersebut terdiri dari 12 KEK industri manufaktur, 8 KEK pariwisata, 3 KEK industri digital, dan 1 KEK jasa lain. Sementara itu, secara keseluruhan nilai investasi mencapai Rp263,4 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 160.874 orang.
Airlangga menyampaikan sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan presiden, peningkatan investasi menjadi salah satu prioritas.
Oleh sebab itu, Airlangga menyampaikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) mengalami peningkatan status menjadi KEK Industropolis Batang dengan luas lahan sebesar 4.300 hektare. Adapun, peningkatan status ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2025.
Selain itu, KEK Industropolis Batang telah memiliki 27 perusahaan atau tenant, dengan rincian 7 telah beroperasi, 7 dalam masa konstruksi, dan 13 dalam tahap persiapan konstruksi.
“Kantor administrasinya ada di sini pak. Jadi seluruh perizinan dan yang lain diurusnya melalui KEK Batang, pak. Jadi one stop service di KEK,” ujarnya.