JAKARTA, Cobisnis.com – Kadar trigliserida tinggi, yang dikenal sebagai hipertrigliseridemia, adalah kondisi di mana kadar trigliserida dalam darah terlalu tinggi. Trigliserida adalah jenis lemak dalam darah yang diproduksi oleh tubuh dari makanan yang kita konsumsi. Tingginya kadar trigliserida bisa menjadi tanda atau faktor risiko untuk beberapa masalah kesehatan.
Tanda-tanda kadar trigliserida tinggi tidak selalu terlihat atau dirasakan secara langsung. Namun, beberapa orang dengan tingkat trigliserida yang sangat tinggi mungkin mengalami:
- Pankreatitis: Kadar trigliserida yang sangat tinggi dapat meningkatkan risiko peradangan pankreas (pankreatitis). Gejalanya bisa berupa nyeri perut yang hebat, mual, muntah, dan demam.
- Xanthoma: Penumpukan lemak yang menyebabkan benjolan kuning kecil di kulit, terutama di sekitar mata, siku, lutut, atau tumit.
- Xanthelasma: Timbunan lemak yang muncul sebagai bintik kuning di kelopak mata.
- Gangguan Kardiovaskular: Tingkat trigliserida yang tinggi dapat menjadi faktor risiko untuk masalah kesehatan kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner atau stroke.
- Kolesterol Tinggi: Tingkat trigliserida yang tinggi seringkali terkait dengan peningkatan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan penurunan kolesterol HDL (kolesterol baik), yang meningkatkan risiko masalah jantung.
Tingkat trigliserida bisa diperiksa melalui tes darah. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan saat puasa, karena makan dapat mempengaruhi hasil tes. Jika seseorang memiliki kadar trigliserida tinggi, dokter biasanya akan merekomendasikan perubahan gaya hidup seperti diet sehat, olahraga teratur, dan dalam kasus yang lebih ekstrem, mungkin obat-obatan untuk menurunkan kadar trigliserida. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi yang tepat dan rencana perawatan yang sesuai.