JAKARTA, Cobisnis.com – Inovasi kelompok Margasari Olah Jelantah (Mariojela) yang merupakan kelompok binaan Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan, terus dikembangkan melalui pembuatan produk turunan dari minyak jelantah.
Setelah berhasil membuat lilin dari minyak jelantah, kali ini kelompok Mariojela mencoba untuk membuat Wax Sachet. Hal tersebut disampaikan oleh Area Manager Communication, Relations & CSR KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin. (Jumat, 21/01)
Kelompok yang beranggotakan para Ibu-ibu ini berhasil mengolah minyak jelantah yang merupakan limbah rumah tangga diolah menjadi produk yang bermanfaat. Selain itu, kepedulian masyarakat untuk tidak membuang jelantah ke laut juga semakin meningkat.
“Pada tahun 2020, kelompok berhasil mengajak masyarakat untuk mengumpulkan 622 liter jelantah. Jumlah pengumpulan jelantah ini meningkat menjadi 789,5 liter pada tahun 2021. Jika dijumlahkan, pada tahun 2020 hingga 2021, kelompok berhasil mengajak masyarakat untuk tidak membuang jelantah dengan total sekitar 1.411 liter,” kata Chandra.
Chandra menjelaskan bahwa sebelumnya kelompok sudah berhasil membuat lilin. Kelompok juga mampu menularkan pengetahuannya kepada kelompok masyarakat lain dengan melakukan edukasi dan berbagi pengetahuan. Peserta tidak hanya masyarakat Kelurahan Margasari, tetapi juga di luar Kelurahan Margasari. Bahkan ada juga masyarakat yang langsung datang belajar ke kelompok.
“Selanjutnya, bekerja sama dengan WeGrow dan Jelantah4Change, Pertamina melakukan pelatihan pembuatan Botanical Wax Sachet dengan memanfaatkan jelantah. Botanical Wax Sachet buatan kelompok Mariojela merupakan campuran dari soy wax, minyak jelantah serta essensial oil kemudian didekorasi dengan buah dan bunga kering,” jelas Chandra.
Senada dengan hal tersebut, Co-founder & Chief of Business Development Officer Wegrow Riska Dwi Noviyanti menyampaikan bahwa pelatihan yang dilakukan dengan memanfaatkan minyak jelantah ini sangat menarik untuk dilakukan. “Pelatihan ini membuka kesempatan penerima manfaat untuk mengenal hal baru. Pada kesempatan kemarin, kami membuat wax sachet dengan pemanfaatan limbah jelantah, sehingga kini jelantah dapat menjadi campuran bahan yang memiliki nilai tambah,” kata Riska.
Riska menjelaskan bahwa Wax sachet merupakan dekorasi dari lilin kedelai (soywax), mengeluarkan aroma yang berasal dari fragrance atau essential oil, kemudian diberi hiasan dari bunga kering, buah kering, rempah atau bahkan cangkang kerang agar terlihat menarik, lalu dapat digantung di meja kerja/belajar, lemari atau disimpan di laci.
Menurutnya prospek wax sachet di kalangan anak muda atau kalangan menengah ke atas sedang naik, karena selain indah, wax sachet juga punya daya tarik yang unik yaitu memiliki aroma yang beragam dan dapat digunakan untuk mengurangi stress. Wax sachet biasanya selain digunakan pribadi, cocok juga dijadikan hadiah untuk teman dalam bentuk hampers ataupun souvenir.
“Harapannya kelompok dapat mempelajari lebih dalam tentang wax sachet sehingga menghasilkan produk terbaik untuk komersialisasi dan tentunya mengurangi limbah rumah tangga jelantah,” tutupnya.