JAKARTA, Cobisnis.com – Ketidakstabilan politik di satu negara dapat memicu dampak signifikan pada ekonomi global. Konflik internal, pergolakan pemerintah, atau krisis politik meningkatkan ketidakpastian pasar dan memengaruhi keputusan investor di seluruh dunia.
Pasar saham negara yang tidak stabil sering mengalami penurunan drastis, sementara nilai mata uang melemah. Investor global bereaksi cepat, menarik modal atau menahan investasi, sehingga menimbulkan efek domino di bursa internasional.
Perdagangan internasional juga terpengaruh. Negara yang mengalami ketidakstabilan biasanya mengurangi ekspor dan impor sementara, mengganggu rantai pasok global dan mendorong kenaikan biaya barang dan jasa.
Komoditas dunia juga merespons ketidakpastian politik. Harga minyak, gas, logam, atau pangan sering naik jika negara produsen utama mengalami konflik atau gangguan distribusi, memicu spekulasi di pasar global.
Ketidakstabilan politik menurunkan minat investor asing. Arus modal keluar dari negara bermasalah, mengurangi investasi langsung (FDI), dan memperlambat pertumbuhan ekonomi domestik serta aktivitas perdagangan internasional.
Nilai mata uang negara yang tidak stabil biasanya melemah, membuat impor lebih mahal dan meningkatkan inflasi domestik. Hal ini berdampak lebih luas jika negara tersebut memiliki peran penting dalam perdagangan atau pasokan komoditas global.
Efek sistemik dapat terjadi ketika negara besar atau ekonomi penting tidak stabil. Krisis politik dapat memicu ketidakpastian global, memengaruhi pasar keuangan dan pertumbuhan ekonomi lintas negara.
Kepercayaan investor dan konsumen menjadi faktor kunci. Ketika stabilitas politik terganggu, konsumsi menurun, investasi tertunda, dan perdagangan melambat, sehingga ekonomi global turut terdampak.
Contoh nyata termasuk Arab Spring (2010–2012), yang memengaruhi harga minyak dan pasar saham global, serta Brexit (2016) yang menimbulkan ketidakpastian perdagangan Eropa dan nilai pound Inggris.
Secara keseluruhan, ketidakstabilan politik bukan hanya isu domestik, tetapi juga faktor yang memengaruhi harga komoditas, investasi, perdagangan, dan kepercayaan pasar global. Dampaknya menegaskan keterkaitan erat ekonomi dunia di era globalisasi.














