Cobisnis.com – Ketua KPK, Firli Bahuri mengapresiasi kinerja PLN tahun 2020 terkait upaya pencegahan korupsi, khususnya melalui tata kelola dan sertifikasi aset perusahaan. Kinerja PLN sebagai perusahaan layanan publik memiliki peranan penting bagi bangsa Indonesia. Firli meminta PLN untuk melanjutkan program pencegahan korupsi. Ia berharap PLN dapat terus meningkatkan upayanya dalam pencegahan korupsi.
“Meski di tengah pandemi Covid-19, PLN terus memiliki andil besar untuk mewujudkan tujuan nasional, antara lain memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Firli saat KPK dikunjungi PLN pekan lalu dan menggelar audiensi di Gedung KPK, Jakarta.
“Kami titip sebagai upaya pencegahan, Whistleblowing System harus dijalankan agar siapapun bisa melaporkan ketika terjadi potensi korupsi. Begitu juga dengan unit pengendali gratifikasi,” ucap Firli.
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini mengatakan keberhasilan PLN dalam melakukan sertifikasi aset tidak lepas dari dukungan dari KPK. Hasil capaian sertifikasi aset pada 2020 sekaligus menjadi kado manis bagi PLN memasuki tahun 2021.
“PLN memiliki kurang lebih 93 ribu bidang tanah yang harus dilegalkan dan disertifikasi. Sampai akhir tahun 2019 lalu, baru sekitar 30 persen atau 28 ribu persil yang telah bersertifikat. Hingga 31 Desember 2020, persil tanah perseroan yang bersertifikat telah bertambah sebanyak 20.507 persil dan 603 persil pembaruan sertifikat. Sehingga secara kumulatif jumlah persil bersertifikat menjadi 48.789 persil atau sekitar 45,7 persen,” jelas Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, dalam siaran pers, Senin (18 Januari 2021).
Peningkatan aset PLN yang bersertifikat merupakan wujud dari dukungan KPK dalam perbaikan tata kelola aset dalam upaya pencegahan korupsi dan penyelamatan aset negara.
“Kami sangat bangga dan beruntung KPK memilih PLN sebagai BUMN prioritas dalam penyelamatan aset-aset negara,” ujar Zulkifli.
Ke depan, sinergi dan kolaborasi KPK dan PLN terus berlanjut sehingga sertifikasi aset negara yang dipercayakan kepada PLN dapat meningkat menjadi 60 persen pada akhir tahun ini dan menjadi 100 persen pada akhir tahun 2023.
Limbah Batubara
Di kesempatan tersebut, Dirut PLN Zulkifli juga berharap dukungan KPK untuk mendorong perbaikan tata kelola limbah batubara.
“Limbah B3 berupa “fly ash” dan “bottom ash” dari hasil pembakaran batu bara ini, salah satunya kami olah menjadi beton, baik itu paving, batako dan beton pracetak. Namun, selama masih ditetapkan sebagai limbah B3, padahal di hampir seluruh negara ini tidak masuk limbah B3,” tutur Zulkifli.
Dampak dari masuknya FABA ke dalam limbah B3 maka pengelolaannya harus mengikuti standar pengelolaan limbah B3, termasuk mekanisme perizinannya. Hal ini membutuhkan biaya yang besar. Dengan perbaikan tata kelola pengelolaan limbah batu bara akan mendorong operasional PLN menjadi semakin efisien.
KPK menyambut baik harapan PLN dengan mendorong komitmen antikorupsi PLN. Antara lain KPK mengajak pejabat PLN untuk memiliki sertifikasi ahli pembangun integritas (API) sebagai upaya membangun integritas diri dan korporasi PLN.
Melalui tugas koordinasi dan monitoring KPK juga akan terus mendampingi dengan melakukan kajian atas regulasi, tata kelola dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk mencegah korupsi.