JAKARTA, Cobisnis.com – Ekonomi Amerika Serikat menunjukkan ketahanan yang kuat pada kuartal III 2025. Data terbaru memperlihatkan belanja konsumen tetap solid meski inflasi berada pada level tinggi dan memberi tekanan terhadap daya beli masyarakat.
Belanja konsumen memiliki peran vital dalam perekonomian AS. Sumbangannya mencapai hampir 70 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), sehingga daya tahan konsumsi menjadi kunci bagi stabilitas pertumbuhan di tengah ketidakpastian global.
Inflasi yang masih bertahan tinggi sebagian besar dipicu oleh tarif impor baru, kenaikan biaya energi, serta lonjakan harga barang konsumsi. Meski begitu, rumah tangga AS tetap berani mengeluarkan uang untuk kebutuhan, dari bahan pokok hingga layanan rekreasi.
Kekuatan konsumsi ini salah satunya ditopang pasar tenaga kerja. Tingkat pengangguran relatif rendah, membuat konsumen lebih percaya diri melakukan belanja. Meski ada tanda-tanda perlambatan, kondisi ini masih menopang permintaan domestik.
Selain itu, kenaikan upah di beberapa sektor turut membantu menahan daya beli. Perusahaan menyesuaikan gaji karyawan untuk menghadapi inflasi, sehingga konsumen memiliki ruang untuk berbelanja meski harga terus naik.
Tabungan rumah tangga juga masih memberi dukungan, meskipun sudah menipis sejak pandemi. Stimulus fiskal yang sempat diberikan pemerintah beberapa tahun lalu masih menyisakan efek, menjadi bantalan bagi kelompok konsumen tertentu.
Di sisi lain, konsumsi juga ditopang meningkatnya penggunaan kredit. Data menunjukkan belanja berbasis kartu kredit dan pinjaman rumah tangga melonjak, menandakan sebagian konsumen mengandalkan utang untuk menjaga pola belanja.
Kondisi ini membawa implikasi bagi The Federal Reserve. Konsumsi yang tangguh dapat membuat inflasi sulit turun lebih cepat, sehingga kebijakan suku bunga tinggi kemungkinan masih dipertahankan lebih lama.
Bagi ekonomi global, ketahanan konsumsi AS memberi dampak positif. Permintaan terhadap barang impor tetap kuat, memberi peluang bagi negara mitra dagang untuk menjaga kinerja ekspor mereka.
Meski begitu, risiko tetap ada. Jika beban utang rumah tangga meningkat terlalu tinggi, konsumsi bisa melemah tiba-tiba. Untuk saat ini, belanja konsumen menjadi benteng utama ekonomi AS melawan tekanan inflasi dan ketidakpastian global.














