JAKARTA, Cobisnis.com – Kehadiran BukuWarung sejak 2019 dalam rangka membantu para pelaku UMKM di Indonesia dalam mengelola dan mengembangkan bisnisnya secara efisien. Akhirnya bisa membercepat kesuksesan finansial bagi usaha mikro dan kecil di Indonesia.
Dalam membuktikan komitmennya itu, BukuWarung menghadirkan berbagai fitur dan terus mengembangkan layanannya agar mempermudah penggunanya dalam menjalankan bisnisnya. Dari fitur utama pencatatan pemasukan dan pengeluaran, hingga penagihan utang melalui SMS atau whatsapp.
Dan kini BukuWarung berkembang menjadi penyedia jasa keuangan lengkap dalam 1 aplikasi. Tentu saja keamanannya terjamin karena bekerjasama dengan perusahaan PJK (Penyedia Jasa Keuangan) dan PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran) yang telah berizin dan diawasi oleh otoritas dan instansi yang berwenang.
“Kami berusaha menghadirkan jasa keuangan melalui aplikasi kami untuk memudahkan pelaku UMKM menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Dengan begitu, kami berharap bisa membantu UMKM, sebagai tulang punggung pemulihan ekonomi pasca pandemi, agar bisa lebih resilien lagi terhadap tantangan ekonomi yang sedang dihadapi dan akan terjadi di masa depan,” Romy Williams, VP Operations BukuWarung mengatakan.
Tidak hanya menawarkan jasa keuangan dalam 1 aplikasi yang membantu UMKM dalam menjalankan bisnis mereka, BukuWarung juga terus berperan aktif agar UMKM lebih melek digital sehingga mereka bisa memanfaatkan berbagai kemudahan lewat kemajuan teknologi untuk mengembangkaan bisnisnya melalui berbagai kegiatan literasi keuangan dan digital bekerjasama dengan dinas koperasi di beberapa daerah termasuk Bogor, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
“Kami selalu terbuka untuk kerjasama dengan berbagai stakeholder demi mengakselerasi digitalisasi UMKM di Indonesia. Kami selalu siap dan bersedia untuk menjadi mitra strategis demi menjadikan digitalisasi UMKM sebagai pilar utama ekonomi dan pembangunan,” kata Romy.
BukuWarung yang kini telah digunakan oleh lebih dari 7 juta merchants, menargetkan penambahan jumlah pengguna mencapai 12 juta dan meningkatkan pengguna baru Quick Response Indonesian Standar (QRIS) sebagai bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) hingga 30x dalam 6 bulan ke depan.