Cobisnis.com – Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin menilai pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal ketiga tahun 2020 ini nampaknya tidak separah yang diramalkan pemerintah. Bahkan mungkin lebih baik dari prediksi-prediksi yang ada. “Pertumbuhan kuartal ketiga saya rasa lebih baik dari ramalan pemerintah maupun instansi lain. Dan di kuartal keempat kemungkinan ekonomi bisa rebound. Sehingga untuk keseluruhan di tahun 2020 pertumbuhan ekonomi hanya minus 1,6%,” ujar Ferry hari ini di Jakarta.
Dia mengingatkan para pelaku pasar agar waspada karena untuk jangka pendek market masih memiliki potensi volatilitas tinggi. Karena itu sebaiknya strategi investasi tetap Buy & Hold. Ekonomi nasional menurutnya dalam tren membaik. Sementara PSBB juga tidak mungkin terus menerus diperpanjang oleh pemerintah.
Isu Presiden Trump yang terkena covid19 menurut dia tidak akan menjadi masalah. Karena dikabarkan Trump dalam kondisi baik dan segera kembali menjalankan tugas sebagai Presiden. “Ini seharusnya menjadi sentimen positif buat market,” ujarnya.
Dia meyakini untukOutlook 2021 bagi Indonesia akan menjadi jauh lebih baik. Karena pasar diprediksi akan menyambut positif Omnibus Law Cipta Kerja karena akan menarik investasi langsung atau FDI. “Omnibus Law untuk Cipta Kerja yang akan diverifikasi DPR tanggal 8 Oktober menurut JP Morgan Sekuritas bisa mengangkat indeks menembus level 6.000. Karena bila disetujui Omnibus Law Cipta Kerja akan menarik FDI,” ujar Ferry.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III akan berada di kisaran -2,9% hingga -1,1%. Angka tersebut lebih dalam jika dibandingkan dengan proyeksi awalnya, yakni sebesar -2,1% hingga 0%.
Adapun keseluruhan, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan berada di kisaran -1,7% hingga -0,6%. Sebelumnya, proyeksi Sri Mulyani berada di kisaran -1,1% hingga +0,2%.