JAKARTA, Cobisnis.com – Inggris sedang menghadapi lonjakan kasus flu yang disebut sebagai salah satu yang paling parah dalam beberapa dekade terakhir. Peningkatan terjadi cepat, terutama setelah varian baru H3N2 subclade K mulai mendominasi penyebaran.
Kenaikan kasus flu ini membuat layanan kesehatan kewalahan. Rumah sakit mencatat kenaikan rawat inap hingga 56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kondisi tersebut memicu kekhawatiran akan tekanan tambahan menjelang libur Natal.
Otoritas kesehatan Inggris menilai situasi ini belum mencapai puncaknya. Artinya, lonjakan kasus masih mungkin berlanjut dalam beberapa minggu ke depan. Hal ini memicu seruan agar masyarakat lebih waspada terhadap gejala awal.
Varian subclade K dari H3N2 disebut memiliki karakteristik yang membuat penyebaran lebih cepat. Meski bukan hal baru, mutasi tersebut cukup signifikan sehingga memengaruhi tingkat keparahan gejala pada sebagian orang, terutama kelompok rentan.
Menurut UK Health Security Agency (UKHSA), strain baru ini membuat sebagian warga lebih mudah mengalami gejala berat. Dokter juga menyebut perubahan pada protein virus dapat membuat proteksi vaksin tahun lalu tidak sepenuhnya efektif.
Gejala flu akibat H3N2 datang lebih cepat dibanding pilek biasa. Rasa lelah ekstrem disebut sebagai salah satu tanda paling berbeda. Pejabat kesehatan meminta masyarakat tidak mengabaikan gejala ringan agar penularan bisa ditekan.
Kelompok berisiko tinggi seperti balita, lansia, ibu hamil, serta penderita penyakit kronis menjadi fokus utama pemantauan. Inggris mendorong kelompok ini untuk segera melakukan vaksinasi guna mengurangi risiko komplikasi.
Di beberapa wilayah, sekolah melaporkan banyak siswa absen karena terinfeksi flu. Kondisi ini mengingatkan pada masa ketika wabah musiman sempat mengganggu aktivitas belajar, sehingga pemerintah lokal menyiapkan langkah antisipasi.
UKHSA juga mengimbau penggunaan masker bagi warga yang merasa tidak enak badan. Kebijakan ini tidak diwajibkan, namun dianggap perlu untuk melindungi lingkungan sekitar, terutama di area padat seperti transportasi umum.
Dengan tren kasus yang terus meningkat, pemerintah Inggris berupaya memastikan layanan kesehatan tetap mampu menangani pasien. Pemantauan data, peningkatan kapasitas fasilitas, dan kampanye kesehatan publik menjadi fokus utama dalam beberapa pekan ke depan.














