Cobisnis.com – Pertumbuhan Indonesia kurang menggembirakan di kuartal dua tahun 2020. Ini sudah diprediksi sebelumnya oleh kalangan dunia usaha.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani mengeluhkan implementasi kebijakan stimulus kesehatan dan perekonomian dalam penanganan Covid-19 yang masih sangat lambat.
Dia meminta pemerintah mempercepat implementasi kebijakan bagi dunia usaha dan UMKM. Selain itu juga belanja anggaran pemerintah agar diperbesar dan dipercepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini penting menjaga daya beli masyarakat dengan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) dan program Pra Kerja harus segara dipercepat,” ungkap Rosan Kamis (6/8/2020).
Dia mengatakan, hal lain yang juga sangat penting untuk diperhatikan adalah penyaluran kredit modal kerja bagi UMKM dan mikro yang harus segera dilakukan agar dampak pandemi terhadap pengangguran dan perekonomian tidak semakin dalam. “Untuk mengurangi kontraksi yang sangat besar di kuartal 3-2020, karena apabila tidak segera direalisasikan maka proses recovery akan semakin panjang,” terang dia.
Kadin, kata Rosan, sangat mengapresiasi komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di bawah pimpinan Bapak Airlangga Hartarto dan Bapak Erick Thohir sebagai Ketua Pelaksana harian yang bertindak cepat terutama melalui program pemberiaan stimulus bagi pekerja non PNS dan BUMN yang aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan yang berjumlah 13,8 juta pekerja yang memiliki penghasilan di bawah Rp 5 juta/bulan, dengan bantuan sebesar Rp600 ribu selama 4 bulan yang diberikan per 2 bulan. Menurutnya, hal itu sangat positif karena akan mendorong konsumsi dan menjaga daya beli, sekaligus menahan penurunan perekonomian di Indonesia di masa mendatang.