Cobisnis.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang (BI Malang) menambah sekitar 46,84 persen ketersediaan uang kartal baru untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Lebaran 2021.
“Kami menambah sekitar 46,84 persen dari tahun lalu,” kata Kepala Kepala KPw BI Malang Azka Subhan Aminurridho dalam keterangannya, Senin (19 April 2021).
KPw BI Malang tahun ini menyiapkan uang kartal baru pecahan besar dan kecil senilai Rp4,511 triliun atau naik sekitar 46,84 persen dari tahun 2020 sebesar Rp3,072 triliun.
Untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang baru masyarakat menjelang Idul Fitri 2021, BI Malang menyiapkan layanan kas melalui Perbankan dan BPR di wilayah kerja BI Malang, yakni Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang, Kota dan Kabupaten Pasuruan serta Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Azka mengemukakan ada empat faktor yang memengaruhi peningkatan kebutuhan uang kartal baru pada Lebaran tahun ini, yakni tren pertumbuhan uang kartal dan preferensi perbankan ke pecahan Rp100.000, pelonggaran mobilitas masyarakat pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, di mana tahun lalu ada PSBB saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Selain itu, kegiatan usaha mulai membaik setelah perluasan vaksinasi COVID-19 dan pembukaan industri dari sektor-sektor prioritas serta daya beli masyarakat juga mulai membaik yang ditandai dengan inflasi Kota Malang pada Maret tercatat 0,08 persen month to month (mtm) dan relaksasi kebijakan pemerintah.
Menurut Azka, dana (uang kartal baru) tersebut dipersiapkan untuk penarikan di perbankan, kegiatan kas keliling “wholesale” kepada BPR, penukaran kepada pemangku kepentingan, instansi atau lembaga negara yang menjadi mitra kerja BI.
Azka menerangkan pihaknya menyiapkan 84 titik di loket perbankan dan 38 titik di loket BPR yang tersebar di wilayah kerja BI Malang. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi munculnya penukaran uang secara ilegal dan risiko uang palsu.
BI Malang melalui perbankan membuka kas penukaran uang baru, baik melalui loket perbankan maupun BPR pada 3-11 Mei 2021 dan dilakukan secara serentak.
“Kami imbau masyarakat untuk menukarkan uangnya di tempat-tempat penukaran resmi baik loket perbankan maupun BPR untuk menghindari risiko uang palsu atau biaya penukaran,” ujarnya.
Memasuki bulan Ramadhan dan mendekati Lebaran, sudah menjadi rutinitas dan tradisi akan penukaran uang kartal baru untuk “angpao” bagi sanak saudara dan tidak sedikit yang memanfaatkan momen tersebut.
Banyak penjual jasa penukaran uang kartal baru di tempat-tempat strategis yang berdekatan dengan Kantor BI. Rata-rata jasa penukaran tersebut 10 persen dari nilai uang yang ditukarkan, misalnya tukar Rp1 juta menjadi Rp1,1 juta.