JAKARTA,COBISNIS.COM – Diplomat Success Challenge (DSC), sebuah lembaga yang memiliki program membangun ekosistem kewirausahaan nasional melalui kompetisi, untuk memberikan kesempatan kepada kaum muda Indonesia yang berani berwirausaha, diwakili oleh Edric Chandra, Program Initiator DSC hadir manjadi pembicara dalam perhelatan 19th Markplus Conference di Jakarta (5/12).
Mengangkat tema “Sustainable Partnership for Impact Edric menjabarkan pentingnya hubungan kemitraan dalam mencapai tujuan bersama. Di sisi lain Edric juga membahas blue economy yang bisa menjadi kucing sukses untuk cita-cita Indonesia Emas 2024.
Dikatakanya, selama 15 tahuan DSC konsisten membangun ekosistem Sustainable Partnership, bahkan ini menjadi sprit mendasar dari DSC itu sendiri. Menurut Edric, keberhasilan sustainable partnership bahkan connectivity itu dimulai dari ESG, Environmental, Social, and Governance. “Prinsip ketiga hal itu yang bisa kita lakukan di lingkungan kerja kita mulai dari lingkup perusahaan atau lingkup entrepreneur kita untuk bisa mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) yang harapanya bisa real impact atau berdampak langsung, bukan sekedar seremonial,” ujarnya.
Namun ia menamakan, dalam menngembamgan dan membangun dunia usaha yang terpenting adalah karakter bangsa. “Kita percaya entrepreneur dengan karakter yang Indonesi banget lah yang bisa membuat perubahan bagi Indonesia itu.”
“Selai itu, kita mengangkat isu blue economy atau ekonomi biru. 2023 BKPM membuat roadmap tapi belum banyak yang melihat bahwa isu blue economiy itu merupakan isi yang penting. Banyak yang bilang green economy atau ekonomi hijau digaungkan, tetapi sejatinya apa itu relevan dengan kondisi Indonesia? Di mana Indonesia sendiri merupakan negara maritim dengan 60% dari Indonesia itu adalah laut. Jadi ocen economiy, ocen tourism, dan konektivitas antar satu titik dengan titik yang lain yang bisa membuat Indonesia dapat mencapai Indonesia Emas 2045. 2030 targetnya Indonesia bisa mencapai GDP 8,6% pertumbuhannya, tapi pertanyaannya kalo perhatian kita fokusnya ketanah melulu dan lupa sejadinya negara kita adalah negara maritim dan lautnya sendiri di lupain. Oleh karenanya kita mencoba berinisiatif bahwa ekonomi maritim atau blue economy menjadi yang cukup penting untuk kita pertimbangkan,” tutur Edric.
Lanjutnya, untuk merealisasikan konsep blue economy itu DSC membangun kerja sama partnership dengan PELNI. “Kita membangun konektivitas melalui pengembangan Tol Laut sebagai jalur tercepat untuk mengirim logistik. Intinya cuma satu, bagaimans kita memberikan real impact untuk Indonesia,” tegasnya
Oleh karena itu , kata Edric, DSC mengambil porsi membangun strategi partnership dengan perusahaan yang tepat dan kita senang bisa bekerja sama dengan PELNI dan PELNI terbuka untuk itu mengingat bisnisya sendiri adalah layanan logistik dan layanan penumpang yang sangat erat dengan blue economy .
“ita dengan PELNI akan membuat roadmap baru untuk program kedepanya. Bagi DSC Keberhasilan itu bukan dilihat dari hasil atau proses perjalanan namun adalah siapa yang menemani kita dalam proses itu. Itu sejalan dengan tagline kita Bersama Meraih Sukses,” tutup Edric.