JAKARTA, Cobisnis.com – Bertempat di Museum Maritim, Tanjung Priok, pada awal minggu ini, 14 Juni 2021, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang rutin diadakan setiap tahunnya dan juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa pada hari yang sama setelah diadakannya RUPS Tahunan.
Bertindak sebagai Pimpinan Rapat ialah Abdur Rahim Hasan selaku Komisaris Independen IPCC. Mengawali RUPS Tahunan, Hasan, nama panggilan Abdur Rahim Hasan, menyampaikan sejumlah administratif berupa pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia yang telah disampaikan IPCC.
Lalu, juga menyampaikan kondisi umum kinerja Perseroan sepanjang tahun 2020 yang sempat mengalami penurunan akibat imbas Pandemi Covid-19 dan penerapan PSAK 73.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan pesan positif kepada Perseroan untuk dapat memperbaiki kinerja ke depannya, “Sejumlah program kerja dari setiap direktorat secara bertahap mampu dioptimalkan sehingga dapat menjaga kinerja maupun roda perusahaan dapat berjalan dengan baik meski sempat dihadang adanya imbas Pandemi Covid-19. Segala bentuk pencapaian tersebut harus dijadikan momentum untuk dapat meningkatkan kinerja Perseroan di masa berikutnya,” pesan Hasan.
Dalam agenda RUPS Tahunan, disampaikan sejumlah agenda beserta keputusannya. Adapun, agenda RUPS Tahunan IPCC yaitu,
Mata Acara 1 : Persetujuan Atas Laporan Tahunan Dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Untuk Tahun Buku 2020. Pada agenda ini, Rio T.N. Lasse, Direktur Operasi dan Teknik IPCC menyampaikan sejumlah hal penting yang merupakan pencapaian IPCC.
“Tidak terkira rasanya dampak dari adanya Pandemi tersebut membuat kegiatan bisnis dan usaha secara keseluruhan sempat terhenti sehingga mempengaruhi roda perekonomian nasional. Adanya peraturan terkait dengan pembatasan kegiatan di bidang industri lainnya secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kegiatan logistik dan jasa kepelabuhan. Belum lagi adanya kebijakan pembatasan keluar masuk kegiatan ekspor dan impor maupun lockdown di sejumlah negara juga turut mempengaruhi kegiatan usaha di sektor logistik dan jasa kepelabuhan.”
Dari sisi kinerja operasional, Rio menyampaikan, “Dari sisi kendaraan penumpang (CBU) di Terminal Internasional mengalami penurunan 29,22% (YoY) untuk layanan ekspor menjadi 230.760 unit CBU sepanjang 2020; impor sebesar 33.231 unit atau turun 55,68% (YoY). Untuk segmen Alat berat ekspor naik 52,05% (YoY) sebanyak 6.278 unit dan impor turun 59,10% (YoY) menjadi 3.578 unit yang ditangani. Pada segmen General Cargo/Spareparts naik 1,08% (YoY) untuk ekspor dan impor lebih rendah 38,28%. Pada Terminal Domestik sebanyak 120.381 unit CBU ditangangi sepanjang 2020 atau turun 8,11% (YoY) dengan penyeberangan melalui Dermaga Panjang turun 68,78% (YoY) dan melalui Dermaga Ex-Presiden turun 69,28% (YoY); Segmen Alat berat yang ditangani turun 16,70% (YoY) dengan jumlah 16.219 unit dengan penyeberangan melalui Dermaga Panjang turun 75,06% (YoY) dan melalui Dermaga Ex-Presiden turun 78,94% (YoY); General Cargo/Spareparts turun 42,55% (YoY); serta bongkar muat Motor turun 1,75% (YoY).”
Selain, kinerja operasional, Rio juga menyampaikan kinerja keuangan dan saham IPCC, “Sepanjang 2020, angka rasio marjin Perseroan cenderung mengalami penurunan, Operating Margin tercatat -5,0%; Net Margin -6,7%; dan EBITDA margin 32,7% seiring adanya kenaikan penyusutan atas imbas pencatatan Aset Hak Guna. Angka RoE tercatat -0,02% dan RoA -0,01%. Sepanjang 2020, pendapatan IPCC sebesar Rp356,53 miliar atau lebih rendah 31,86% dibandingkan 2019 sebesar Rp523,22 miliar. Dengan terjadinya penurunan di sejumlah Beban Pokok Pendapatan, IPCC mampu mencatatkan Laba Kotor sebesar Rp75,71 miliar atau lebih rendah 65,21% dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, meningkatnya Beban Operasional sebesar 5,51% menjadi Rp93,43 miliar dari tahun sebelumnya membuat Perseroan mencatatkan penurunan laba Operasional yang tercatat minus Rp17,72 miliar dari tahun sebelumnya yang tercatat positif Rp129,09 miliar. Alhasil, dari sisi bottom line tercatat rugi tahun berjalan sebesar Rp23,77 miliar dibandingkan tahun lalu yang tercatat laba tahun berjalan sebesar Rp135,30 miliar.”
“Harga saham IPCC sempat mengalami penurunan hingga ke level terendahnya di harga Rp226 pada 24 Maret 2020 atau turun 66,76% dari penutupan di akhir 2019 di level Rp680 per lembar saham. Pasca penurunan dalam tersebut, secara berangsur pergerakan harga saham IPCC kembali mengalami kenaikan seiring upaya manajemen dalam menjaga keberlangsungan bisnis operasional Perseroan. Upaya manajemen tersebut dan dibarengi dengan mulai kembali naiknya pasar saham membuat harga saham IPCC kembali mengalami kenaikan hingga menyentuh level tertingginya kembali di harga Rp670 pada 22 Desember 2020 atau mengalami kenaikan 196,46% dari posisi terendahnya.”
Menutup mata acara ini, Rio memberikan apresiasi atas kinerja manajemen dan juga para investor yang sudah memberikan kepercayaannya kepada IPCC, “Kami sangat mengapresiasi kinerja dari manajemen dan kepercayaan serta loyalitas dari para pemegang saham untuk tetap berinvestasi pada saham Perseroan sehingga pergerakannya mampu mengalami perbaikan jelang akhir tahun 2020.”
Mata Acara 2 : Penetapan Penggunaan Laba/Rugi Bersih Perseroan Untuk Tahun Buku 2020. Pada mata acara Rapat ini, Hasan menyampaikan hasil keputusan RUPS dimana IPCC pada tahun ini tidak membagikan dividen seiring dengan kinerja Perseroan yang sedang mengalami penurunan.
“Pada RUPS ini, menyetujui untuk tidak membagikan dividen Perseroan untuk Tahun Buku 2020 sehubungan dengan hal-hal yang telah disampaikan oleh Direksi. Direksi diminta berkerja keras untuk melakukan upaya-upaya peningkatan kinerja perseroan di tahun 2021 sehingga nantinya dapat memberikan dividen yang lebih optimal kepada investor,” kata Hasan dalam menyampaikan hasil keputusan mata acara rapat ini.
Mata Acara 3 : Penunjukan Kantor Akuntan Publik Untuk Memeriksa Laporan Keuangan Tahunan Perseroan Untuk Tahun Buku 2021. Keputusan atas mata acara ini ialah Menyetujui penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2021 akan ditetapkan tersendiri melalui pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris.
Mata Acara 4 : Penetapan Tantiem Tahun Buku 2020 dan Remunerasi Bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan Untuk Tahun Buku 2021. Pada mata acara ini, keputusannya ialah memberikan pendelegasian wewenang dan koordinasi dengan pemegang saham mayoritas dalam menentukan besaran tantiem maupun remunerasi.
Mata Acara 5 : Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana. Pada kesempatan ini, Arif Isnawan selaku Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis menyampaikan penggunaan dana hasil IPO saham IPCC.
“Dari hasil perolehan bersih dana IPO saham sebesar Rp800,38 miliar, sebesar Rp349,64 miliar telah dialokasikan untuk Capital Expenditure (CAPEX); Rp320,59 miliar telah digunakan untuk Sewa Lahan Dibayar Dimuka 5 Tahun; Rp10 miliar untuk Belanja Modal; dan sisa dana hasil penawaran umum perdana sampai dengan Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp. 120,14 miliar,” demikian Arif menyampaikan.
Berlanjut ke RUPS Luar Biasa dimana Perseroan menyampaikan mata acara RUPS ini ialah Perubahan pengurus Perseroan sebagaimana disampaikan oleh Hasan, selaku Pimpinan Rapat.
“Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwa Mata Acara Rapat pada hari ini telah diumumkan melalui Pemanggilan pada tanggal 21 Mei 2021, yaitu: Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.”
Hasan menyampaikan dan membacakan perubahan pengurus IPCC. “Menyetujui dan menerima pengunduran diri sekaligus memberhentikan dengan hormat: Yon Irawan sebagai Komisaris Utama Perseroan, terhitung sejak tanggal 15 Maret 2021; Memberhentikan dengan hormat: Marta Hardi Sarwono sebagai Komisaris; Memberhentikan dengan hormat: Arif Isnawan sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis; Memberhentikan dengan hormat: Ibu Dessy Emastari Prihatiningtyas sebagai Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia.”demikian kata Hasan.
Di sisi lain, pada mata acara tersebut juga disampaikan sejumlah nama-nama baru yang menempati posisi di Perseroan, diantaranya menetapkan dalam Rapat ini untuk menunjuk Bapak Mega Satria sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Terhitung sejak ditutupnya Rapat, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu dan menyetujui untuk mengangkat:
a. Bapak Mega Satria sebagai Komisaris Utama
b. Bapak LM. Arya Bima Yudiantara sebagai Komisaris Independen
c. Bapak Rio Theodore Natalianto Lasse sebagai Direktur Utama
d. Bapak Agus Hendrianto sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis
e. Bapak Andi Hamdani sebagai Direktur Operasi dan Teknik
f. Bapak Feri Irawan sebagai Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia
Dan mengangkat kembali:
a. Ibu Dwijanti Tjahjaningsih sebagai Komisaris
b. Bapak Abdur Rahim Hasan sebagai Komisaris Independen
Demikian, hasil RUPS Tahunan dan Luar Biasa IPCC. Adanya pergantian pengurus Perseroan ialah untuk penyegaran dan diharapkan dapat memberikan nuansa baru untuk perbaikan dan pertumbuhan kinerja IPCC ke depannya sehingga dapat memberikan nilai tambah baik kepada Perseroan, juga kepada para pemegang saham, investor, maupun stakeholder lainnya.