SURAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga kagum atas inovasi yang diciptakan para pelaku ekonomi kreatif di Kota Surakarta (Solo). Selain kreatif produk mereka juga diharapkan mampu menjadi upaya dalam meningkatkan kesejahteraan dan mendongkrak daya saingnya di tingkat global.
Menparekraf Sandiaga Uno saat Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar menjelaskan, citra produk UMKM yang semula tak bermutu seketika terbantahkan dengan kehadiran beragam produk UMKM melalui penyelenggaraan bootcamp dan pameran Apresiasi Kreasi Indonesia di Kota Surakarta dan Pekalongan.
“Terus terang saya kagum sekali, karena UMKM selama ini diidentikkan dengan produk yang nggak berkualitas, minim inovasi, tapi kalau saya lihat tadi produk-produk yang ditampilkan memiliki kualitas yang bisa bersaing,” ujar Sandiaga Uno.
Salah satu inovasi yang menarik perhatian Menparekraf adalah produk UMKM milik Adi Nugroho yaitu “Good Design Indonesia” berupa tas sling bag kulit asli tanpa jahit dengan teknik slip dan lock alias menyelipkan dan mengunci. Kemudian ada produk olahan daging rendang merek Rendang Jahat. Pesan mengenai rendang yang memang memicu kolesterol sengaja disampaikan oleh pemiliknya.
Keterbukaan tersebut menurutnya sangat cerdas. Di sinilah peran-peran anak muda dibutuhkan. Pesan tersebut katanya tidak mengurangi kualitas pemasaran, tetapi justru meningkatkan branding terhadap produk. Ini yang membuat saya yakin bahwa kalau kita tangani dengan serius UMKM dan kewirausahaan kita akan mampu mencetak produk berkelas dunia yang akan mendorong lompatan ekonomi,” kata Menparekraf.
Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 di Surakarta dan Pekalongan tersebut juga dihadiri Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Wakil Walikota Pekalongan Salahudin, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Himam, Direktur Kuliner Kriya Desain dan Fesyen Kemenparekraf/Baparekraf Yuke Sri Rahayu, serta Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita.
Acara juga dihadiri 65 peserta yang terseleksi dari 4251 pendaftar pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi, dan permainan. Ada 40 jenama yang mendapatkan fasilitasi booth untuk memamerkan produknya, sisanya adalah kelompok musik dan film.
“Selamat atas penyelenggaraan bootcamp dan pameran Apresiasi Kreasi Indonesia di Kota Surakarta dan Pekalongan. Seperti yang diketahui bersama Surakarta terkenal sebagai gudangnya seniman dan produk kuliner serta Pekalongan terkenal dengan batiknya yang mendunia. Saya yakin semuanya akan bangkit dan bisa melewatinya dengan cara yang kreatif. Semoga kegiatan ini dapat memberikan harapan dan semangat yang bisa dijadikan momentum kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi pandemi COVID-19,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sementara itu Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, melaporkan capaian vaksinasi di Kota Solo yang sudah mencapai 121 persen. Menurutnya, gelaran AKI 2021 ini menjadi momentum yang tepat untuk menggerakkan dan membangkitkan perekonomian para pelaku UMKM. Terlebih level PPKM di Solo sudah turun menjadi level 2.
“UMKM yang ada di AKI luar biasa sekali semangatnya, ada yang sudah saya kenal dan ada juga yang sudah saya beli. Luar biasa sekali di tengah pandemi mereka masih bisa survive, diharapkan dengan kehadiran Pak Menteri di sini bisa menambah semangat,” kata Gibran.
Gibran juga mendorong para untuk tidak malu menjual hasil karya atau produk-produknya dengan harga tinggi. Lantaran ia menilai, produk-produk milik UMKM memiliki kualitas yang baik dan sudah siap untuk diekspor ke luar negeri.
“Saya pesan ke teman-teman UMKM semua, apapun produknya jangan malu untuk menjual produknya dengan harga tinggi. Karena produk kita tidak main-main, tidak ecek-ecek jadi jangan malu menjual dengan harga tinggi karena produk kita berkualitas dan siap untuk ekspor semua,” pungkasnya.